Buruh Di Lingkaran Narkoba

Serang, KPonline – Keberhasilan kepolisian dalam mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 1 ton, layak di apresiasi.

Seperti diketahui, dalam lima tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba dari kalangan pekerja swasta cukup mencolok. Bahkan, penggunaan narkoba di kalangan aparat Polri dan TNI juga marak meskipun jumlahnya tidak sebanyak dari kalangan masyarakat sipil.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, kampanye narkoba selama ini cenderung ditujukan kepada kalangan muda pelajar. Padahal jika dibandingkan dengan pekerja, jumlahnya tak jauh lebih tinggi.

Meski demikian, data statistik itu belum dapat menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. Data itu hanyalah kasus yang bisa ditemukan lalu tercatat oleh BNN. Potret data tersebut dipastikan hanya fenomena gunung es, yang artinya dalam kenyataan boleh jadi lebih dramatis.

Berdasarkan data BNN, jumlah pengguna narkoba di kalangan pekerja swasta naik tajam pada tahun 2006 menjadi 13.914 orang, padahal tahun 2005 hanya 8.143 pekerja swasta. Lima tahun sebelumnya, tahun 2001, pencandu dari pekerja swasta 1.228 orang.

Sementara Pusat Penelitian kesehatan Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan BNN pada tahun 2014, pengguna narkoba tertinggi adalah pekerja dengan persentase 50,34 persen, pelajar 27,32 persen dan pengangguran sebesar 22,34 persen.

Hasil ini merupakan analisis besarnya persentase pekerja menggunakan narkoba karena golongan ini sudah bisa menghasilkan uang secara mandiri. Ha itu disebut-sebut mudah mendapatkan narkoba.

Dengan melihat kondisi yang mencengangkan khususnya bagi pekerja, oleh karena itu pekerja harus belajar manajemen waktu dalam bekerja sedikitnya mampu mengatur waktu bekerja, istirahat, dan beribadah.

Sering ada pekerja yang tidak mau beristirahat dan beribadah demi mengejar produktivitas kerja, akhirnya obat-obatan menjadi pelarian dan stimulan untuk tetap menjaga stamina dalam bekerja.

Kondisi seperti ini sangat dinanti-nantikan oleh para pengedar dan bandar narkoba. Pekerja merupakan lahan empuk untuk meraut keuntungan. Dengan iming-iming dapat meningkatkan stamina kerja, narkoba dapat merajalela beredar di kalangan pekerja.
Hal ini bisa dihindari dengan jalan membagi waktu dan berusaha mengkomunikasikan peran dan tugas bersama rekan-rekan kerja di kantor dan terutama kepada atasan.

Untuk itu kawan-kawan, janganlah memaksakan diri dalam bekerja dan jangan memasang target yang tidak wajar demi mengejar karir karena kesehatan tubuh juga sangat penting. Walaupun karir cemerlang namun tidak didukung oleh kesehatan hal itu akan runtuh dengan sendirinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *