Ancaman Buruh PT Smelting: Aksi Menginap di Kemnaker

Jakarta, KPonline – Aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh PT Smelting masih berlanjut. Dalam dua hari terakhir, Rabu (7/6) dan Kamis (8/6), ratusan buruh yang datang dari Gresik Jawa Timur ini bertahan hingga malam hari di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.

Dalam aksinya ini, mereka mengancam akan menginap di kantor Menteri Hanif Dhakiri untuk mendesak Kemnaker turun tangan dengan segera memanggil Direksi PT Smelting. Namun demikian, aparat keamanan memaksa mereka bubar. Buruh tetap bertahan dan ngotot akan menginap. Mereka menggelar sholat teraweh dan berdzikir di depan Kemnaker.

Bacaan Lainnya

Buruh bertahan. Mereka hanya akan bubar setelah mendapat kepastian bahwa Kemnaker memanggil direksi.

Aksi menginap ini dilakukan sebagai buntut kekecewaan para buruh, setelah lebih dari 3 minggu menggelar aksi di Jakarta tetapi yang didapatinya hanya janji-janji.

“Semalam, setelah kami ngotot akan menginap, pihak Kemnaker berjanji akan memanggil Direksi PT Smelting pada hari Senin (tanggal 12 Juni 2017, red),” ujar ketua PUK SPL FSPMI PT Smelting, Zainal Arifin. Masih menurut Zainal, pihak Kemnaker berjanji pada hari Jumat ini (9/6) surat akan dikirim.

“Hari ini (Jumat, 9 Juni 2017), perwakilan kami akan datang ke Kemnaker untuk mengambil surat panggilan tersebut,” katanya.

Untuk menghargai upaya Kemnaker, untuk sementara buruh PT Smelting akan menahan aksinya terlebih dahulu. Namun demikian, jika dalam pertemuan Senin tidak ada keputusan yang memuaskan, pihaknya akan kembali menggelar aksi.

Presiden FSPMI yang juga Presiden KSPI Said Iqbal meminta Presiden Direktur PT Smelting bersedia duduk berunding dengan perwakilan serikat untuk melakukan penyelesaian terbaik. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, ia khawatir akan terjadi hal-hal yang kontraproduktif bagi kedua belah pihak.

Menurutnya, saat ini para buruh sudah nekad. “Hilang kesabaran mereka melihat tidak ada niat baik dari perusahaan untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan,” tegasnya. Karena itu, untuk menjaga agar suasana tetap kondusif, ia meminta pihak Direksi bisa hadir.

Ratusan buruh PT Smelting yang saat ini bertahan di Jakarta mengaku tak akan pulang ke Jawa Timur sebelum ada kesepakatan dengan managemen. “Mungkin kami akan berlebaran di Jakarta,” ujar salah seorang buruh yang tak mau namanya dipublikasikan.

 

Pos terkait