2017, Seperti apakah Perjuangan Buruh?

Batam,KPonline – Tahun 2016 baru saja kita tinggalkan dan sekarang kita baru saja menapaki tahun 2017 yang masih penuh dengan misteri. Sepanjang tahun 2016 kemarin perjuangan buruh masih di dominasi dengan perjuangan upah layak dan PP78 tahun 2015 yang belum juga di hapuskan oleh pemerintah pusat. Dan di awal bulan Januari ini di sejumlah daerah di Indonesia, perjuangan buruh masih akan di isi dengan upah sektoral yang hingga sekarang belum menemui titik terang. Upah buruh yang selama ini dianalisasi melalui penerapan PP78/2015 sangat tak terbayangkan bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Apalagi pada saat-saat sekarang dimana harga kebutuhan pokok merangkak naik.Listrik naik, Pajak kendaraan juga naik.

Selama ini tuntutan perbaikan upah buruh seakan-akan sebagai kepentingan buruh semata. Padahal nasib buruh adalah nasib rakyat keseluruhan. Memastikan nasib buruh lebih baik berarti memastikan nasib dan masa depan bangsa lebih baik.

Bacaan Lainnya

Ironisnya pemerintah selama ini bahkan menggunakan upah murah sebagai kampanye investasi bagi pemodal asing, seakan-akan hal tersebut sebagai daya saing utama hadirnya investasi di negeri ini. Padahal kita tahu sendiri tanpa didukung fasilitas memadai, birokrasi sederhana, ketiadaan pungutan liar, upah buruh semurah apapun kurang bermanfaat. Investor yang ingin masuk tetap berpikir panjang.

Buktinya, meski negara ini gencar berpromosi upah buruh yang murah, investasi yang diterima Indonesia tetap kalah dibanding negara tetangga yang upah buruhnya jauh lebih tinggi. Bahkan kini banyak pabrik yang merelokasi bisnisnya ke negara lain yang dianggap lebih prospektif.

Apalagi di awal tahun ini pemerintah telah mencanangkan program pemagangan nasional yang masih penuh dengan tanda tanya, di mana nantinya akan banyak perusahaan-perusahaan yang berusaha mencari celah dalam sistem ketenagakerjaan, khususnya sistem magang ini, dan akan memperpanjang daftar permasalahan ketenagakerjaan di tahun 2017

Masalah tenaga kerja asing khususnya dari China juga sepertinya akan masih mengisi pemberitaan ketenagakerjaan di tanah air, pelanggaran pelanggaran yang mereka lakukan dan ancaman diskriminasi terhadap pekerja lokal akan semakin memperkeruh situasi jika pemerintah tidak juga mengambil sikap pada tahun 2017 ini.

Tahun 2017 buruh juga masih akan terus berjuang mendapatkan haknya, mendapatkan upah yang layak, menghentikan segala macam bentuk penindasan, PHK dan kriminalisasi terhadap buruh. Selama pemerintahan ini masih berpihak pada para kapitalis, di sanalah para pejuang buruh akan di butuhkan dan akan hadir sebagai bentuk perlawanan, untuk itu di butuhkan energi yang cukup dan persatuan buruh seluruh Indonesia untuk menghadapi tantangan di tahun 2017 ini.

Yang menjadi tantangan adalah bagaimana kita bisa membangun kekuatan dan kekompakan. Tidak hanya besar saja tapi dalamnya keropos. Hanya dengan usaha yang serius dan edukasi-edukasi yang regular, mulai dari anggota sampai pimpinan, kesenjangan teori dan praktek bisa dikurangi. Gerakan buruh harus punya perspektif yang jelas dan terarah agar setiap perjuangan membuahkan hasil yang gemilang. Selamat tahun baru 2017 (*)

Pos terkait