Demo Tuntut Revisi Pergub Jatim Makan Korban

sidoarjoSurabaya,KPOnline – Bentrok dengan aparat kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut Gubernur Jawa Timur untuk merevisi Peraturan Gubernur No. 80 Tahun 2015 tentang Penetapan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK), membuat Eko Windrianto (43) harus di rawat secara intensif di Rumah Sakit Darmo Surabaya, Kamis (27/1/2016) sekitar pukul 15.20 WIB.
Eko adalah seorang Panglima Koordinator Lapangan Barisan Bela Buruh (Pangkordlap B3) Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Bentrok tidak dapat dihindari ketika pendemo berhenti sejenak di sekitar Jalan Raya Darmo (depan taman bungkul) untuk merapikan barisan, masa aksi yang menuntut Gubernur Jatim untuk merevisi PERGUB 80 tahun 2015 yang dianggap bertentangan dengan pasal 89 UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 tentang penetapan upah sektoral.
Kericuhan bermula saat petugas kepolisian menerobos barisan sambil memaki-maki masa aksi, tak lama kemudian masa aksi pun memberi jalan aparat kepolisian.
Akan tetapi setelah berada di depan masa aksi, pihak kepolisian (dalmas) tiba-tiba turun dari mobil truk yang mengangkutnya dan memukili para pendemo.
Akhirnya kericuhan pun terjadi.
Bentrok antara pendemo dengan aparat kepolisian dengan membawa pentungan tidak dapat terelakkan, sempat dilerai oleh komandanya tetapi tidak dihiraukan oleh anggota dalmas tersebut.
“Padahal waktu itu para pendemo sudah duduk guna menghindari kerusuhan,“ ujar Yulianto salah satu anggota B3 lainnya yang turut menyaksikan kejadian tersebut.
Untuk diketahui, saat ini lengan kanan Eko Windrianto belum bisa digerakkan dan masih menunggu hasil rongent dari pihak rumah sakit.
Sebelumnya ia juga sempat muntah darah.
Ada juga korban lainnya, Bolang, ia mengalami luka sobek di bagian kepala.
Tapi, saat ini ia sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan medis berupa 7 jahitan di kepalanya.
Bolang adalah Brigade Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Selain korban jiwa dalam tragedi bentrokan tersebut, sebanyak 4 sepeda motor milik para pendemo juga hancur akibat petugas kepolisian yang represif.(sumber:tribunnews.com)

Pos terkait