Jakarta, KPonline – Masih ingat dengan perjuangan kawan kawan PUK SPAI FSPMI PT. Firna Glass? Ya, kurang lebih sudah hampir 3 tahun berjalan mereka bertahan dan berjuang menuntut haknya sebagai pekerja. Setelah hak pesangon mereka.
Meski terlihat lelah dalam penantian, mereka tak surut dalam semangat juang untuk mendapatkan haknya. Kenapa bisa demikian? Karena mereka tidak sendiri, ada banyak orang yang masih peduli, masih berempati dengan perjuangan mereka selama ini. Panjangnya waktu perjuangan bukan menjadi kendala saat ini, selama hak mereka belum terpenuhi maka perjuangan akan terus berlanjut, tenda perjuangan akan terus berdiri.
“Kami tidak merasa sendiri, ada banyak orang yang masih peduli, masih berempati dengan perjuangan kami selama ini. Perhatian dari kawan kawan PUK SPA FSPMI, perangkat organisasi seperti DPW hingga DPP FSPMI serta masyarakat luas menjadi semangat tersendiri. Panjangnya waktu perjuangan bukan menjadi kendala saat ini, selama hak mereka belum terpenuhi maka perjuangan akan terus berlanjut, tenda perjuangan akan terus berdiri.” ungkap ketua PUK SPAI FSPMI PT. FNG, Haerudin kepada Media Perdjoeangan (24/8) selasa siang.
“Alhamdulillah, hari ini (24/8) kami juga kedatangan tamu dari adik adik mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Negeri Jakarta. Mereka berempati dengan perjuangan kita sampai saat ini.” ujar Haerudin.
Menurut Haerudin, adik adik mahasiswa ini datang memberikan support moral kepada anggota dan pengurus PUK SPAI FSPMI PT. FNG yang sehari-hari bertugas piket jaga di tenda perjuangan. Mereka membawa sejumlah makanan siap santap yang jumlahnya cukup membantu keseharian kawan kawan di tenda.
“Saya sebagai ketua PUK SPAI FSPMI PT. FNG mewakili seluruh anggota menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada adik adik mahasiswa atas perhatian dan empati kepada kami yang sedang berjuang. Apapun yang mereka sampaikan baik moril maupun materiil sangat berguna bagi kami untuk terus menjaga semangat juang ini.” paparnya.
“Semoga apa yang sedang kita perjuangkan saat ini juga bisa menjadi pelajaran berharga bagi mereka di masa mendatang saat memasuki kehidupan baru sebagai pekerja.” pungkasnya.
(Jim).