Walau Lagi Berduka, Bing Sany Ramaikan May Day di Medan

Deliserdang,KPonline-Peringatan Hari Buruh Internasional atau yang biasa di sebut dengan May Day selalu meninggalkan kisah yang sangat menarik. Bukan suka tak jarang pula ada duka, hal tersebut biasa terjadi karena ini adalah hari raya nya kaum buruh.

Di May Day SUMUT kali ini ternyata FSPMI SUMUT kedatangan seorang Pejuang perempuan asal kota Batam. Sosok wanita biasanya di kategorikan lemah gemulai, tetapi tidak terlihat dari sosok Sany yang anggun namun sangat militan. Hal itu terbukti saat ikut ambil bagian di acara peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Bacaan Lainnya

Wanita tangguh bernama Nur Sany Simanjorang ini berasal dari Kota Batam yang juga merupakan Ex PUK SPL FSPMI PT Nagano serta bagian dari biro perempuan PC SPL FSPMI Kota Batam.

Walau Lagi Berduka, Bing Sany Ramaikan MayDay di Medan

“Nur Sany Simanjorang kesini tgl 26 april karena bapak mertuanya meninggal dunia,mendengar kabar itu saya langsung menghubungi ketua dan perangkat PC SPL lainnya kemudian langsung menuju rumah duka untuk ikut berbela sungkawa, dan silaturahmi. Disitu bing Sany mengunggkapkan bahwa agak lama berada di Medan dan kemungkinan ikut aksi mayday di Medan.” terang Arifin selaku sekertaris PC SPL Deliserdang.

Pada tanggal 1 Mei PC SPL Deliserdang yang di wakili oleh bung Arifin melakukan penjemputan ke tempat beliau untuk mengabulkan keinginannua mengikuti aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Medan.

“Saya salut dengan militansi Bing Sany, walaupun masih dalam suasana berduka, beliau masih sempat memikirkan untuk ikut dalam bagian perayaan MayDay. Padahal tidak diKotanya atau ditempat ia mengenal perjuangan kaum buruh, ia ia ikut aksi di medan bersama kita FSPMI SUMUT” haru Arifin.

Dalam perayaan MayDay di Provinsi Sumatera Utara sendiri di fokuskan pada dua titik yaitu Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara dan Bundaran SIB Kota Medan dengan membawa tuntutan yang serentak dengan isu FSPMI secara nasional dan isu Daerah yaitu tentang kasus-kasus yang masih mangkrak di Disnaker Sumut.

Kehadiran Bing Sany dalam aksi unjuk rasa di Medan merupakan satu warna dan bentuk serta contoh yang mengatakan tentang FSPMI secara Nasional kerap melahirkan pejuang-pejuang tangguh.

Bing Sany salah satunya, walaupun wanita, tetapi ia sudah ditempah sebagai pejuang yang tangguh dan memilih menjadi Pejuang di Garis Depan dalam memperjuangkan kesejahteraan bagi buruh, yang tak juga melupakan kelasnya sebagai kelas pekerja walaupun sudah tidak aktif lagi bekerja didalam perusahaan, dan kami menyebutnya Perempuan di garis depan. (Samsul Kamal & Afriyansyah)

Pos terkait