Tolak Omnibus Law, FSPMI Bandung Raya Gelar Rapat Koordinasi

Bandung, KPonline – Menindaklanjuti hasil rapat di Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI), Konsulat Cabang FSPMI Bandung Raya menggelar rapat koordinasi bersama para perangkat KC, PC, PUK, Garda Metal dan Media Perdjoeangan FSPMI Bandung Raya di Kantor Sekretariat KC, Jalan Bapak Ampi Baros, Kota Cimahi pada Selasa (14/07/2020).

Hadir dalam kesempatan tersebut Jujun Juansah (Ketua KC FSPMI Bandung Raya), Asep Supriatna (Ketua PC SPL FSPMI Bandung Raya), Hendrayana Hendra (Ketua PC SPAI FSPMI Bandung Raya), Bidin Supriono (Anggota Dewan Pengupahan FSPMI Bandung Raya), Yayan Mulyana (Panglima Koordinator Garda Metal FSPMI Bandung Raya) dan para pengurus PUK serta perwakilan anggota FSPMI Bandung Raya.

Bacaan Lainnya

Adapun yang dibahas dan disampaikan dalam agenda rapat tersebut adalah rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan dilaksanakan beberapa waktu kedepan terutama di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), terkait penolakan Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Omnibus Law CIPTAKER).

Jujun Juansah mengajak seluruh peserta rapat agar siap-siap melawan atau menolak dengan serius, yaitu penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang akan benar-benar menyengsarakan nasib buruh ke depan ketimbang adanya bahaya wabah Covid-19.

Jujun berharap dalam menghadapi perlawanan tersebut, kegiatan lain seperti Musnik agar ditunda terlebih dahulu dan fokus terhadap penolakan Omnibus Law.

Terkait informasi atau penyampaian hasil rapat di DPP yang di sampaikan oleh Yayan dan Bidin cukup memicu semangat PUK untuk melakukan berbagai perlawanan.

Lebih lanjut, Jujun mengintruksikan agar PUK-PUK yang bermasalah segera melakukan upaya-upaya penanganan yang sangat serius, jangan terhalang oleh adanya wabah Covid-19.

“Saya juga mengintruksikan agar seluruh PUK memasang spanduk penolakan Omnibus Law dan menggelar konsolidasi di PUK nya masing-masing untuk mensosialisasikan akan pentingnya aksi penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipata Kerja,” pungkas Jujun Juansah. (Drey)

Pos terkait