Tidak Terima Dilecehkan oleh Pemerintah Prov Jateng, Buruh Meradang

Semarang, KPonline – Ada kejadian tidak terduga pada saat aksi demonstrasi Aliansi Buruh Jawa Tengah di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jl.Pahlawan pada hari Rabu siang (31/10/2018) yang mengusung isu tolak PP78/2015 tentang pengupahan dan  Tetapkan upah di Jawa Tengah 25% dengan dasar pencapaian survey KHL + inflasi dan PDB

Aksi yang semula  damai berubah menjadi sebuah aksi kekecewaan setelah perwakilan dari pihak buruh diminta untuk masuk ke gedung Kantor Gubernur tersebut. Bagaimana tidak kecewa ? perwakilan buruh yang dijanjikan  untuk bertemu dan bernegosiasi dengan salah satu pejabat pemerintah provinsi Jateng  yang mewakili Gubernur Jawa Tengah, akan  tetapi ironisnya perwakilan buruh justru ditelantarkan dengan tidak hormat dalam sebuah ruangan yang luar biasa megahnya. Perwakilan buruh hanya didiamkan  hampir satu jam lamanya tanpa ada kejelasan dan sepatah katapun dari pihak pemerintah.provinsi Jawa tengah

Bacaan Lainnya

Buruh yang seakan diadu domba, dengan mengorbankan anggotanya dalam keadaan yang  panas didepan pintu gerbang kantor gubernur jawa tengah, dan memposisikan pengurus dalam keadaan yang senyaman mungkin dalam sebuah istana gubernuran bak kumpulan binatang.

Perwakilan buruh yang marasa terhina karena merasa diadu domba oleh pemerintah Jawa Tengah ini secara spontan langsung bergegas keluar dari gedung gubernur tersebut. Luapan kekecewaan mulai terjadi saat perwakilan perwakilan buruh berkumpul dengan masa dan menyampaikan kejadian di dalam.

Merasa terhina para buruh ini melakukan sebuah aksi meludah pada pagar kantor gubernur , tidak hanya itu, masa yang teramat kecewa dan merasa terhina oleh sikap pemerintah provinsi Jawa Tengah secara spontan langsung memegang pagar kantor gubernur Jawa tengah dan berusaha merobohkan

Tak kunjung selesai dan tidak ada kejelasan dari pihak pemerintah, secara spontan masa lalu berhamburan melakukan aksi tidur jalan akan tetapi pihak aparat langsung mendorong mundur secara paksa  gesekan fisik pun tidak bisa dihindarkan.

“Kami merasa di adu domba dengan aparat yang selama ini sangat kooperatif menjaga kami dalam menyampaikan aspirasi .
Bukan tanpa sebab kami tidur di jalan. Kami buruh Jawa tengah sudah tidak punya apa apa karena kami dimiskinkan oleh pemerintah dengan politik upah murah lewat PP78/2015 sehingga yang tersisa hanya harga  diri dan ketika harga diri  kami direbut kami akan pertahankan dengan  melawan! karena  itu satu satunya  harta yang tersisa.  Seharusnya Ganjar Pranowo berani menemui rakyatnya. Oleh sebab  itu buruh Jawa  tengah  akan melakukan gelombang aksi  yang lebih besar  kembali jelang penetapan upah nanti”,  pungkas Aulia Hakim salah satu korlap aksi.

Karena peristiwa ini salah satu peserta dari FSP KEP  Zainudin sempat pingsan karena shock dan menahan amarah.(Bontot)

Pos terkait