Soni Andika: Peduli Terhadap Upahmu, Berarti Kau Peduli Pada Keluargamu

Serang, KPonline – Semangat dan konsistensinya dalam barisan gerakan perjuangan untuk memperjuangkan apa yang seharusnya di dapatkan oleh buruh perlu kita tiru.

Mungkin bagi daerah lain sosok aktivis yang satu ini sangat jarang diperbincangkan. Tapi tidak dengan FSPMI Kabupaten Serang, namanya sudah tak asing lagi.

Bacaan Lainnya

Pria kelahiran Pringsewu, Lampung, tahun 1986, Soni Andika yang akrab di panggil Soni.

Dia masih tetap konsisten ikut berjuang meski saat ini, sudah tidak menerima upah seperti kawan-kawan buruh pada umumnya.

November bergerak, itu lah yang saat ini sedang terjadi di setiap daerah.

Semangat para buruh di bulan November ini terlihat lebih meningkat untuk melakukan perlawanan mengingat penetapan UMP 2019 sudah di tetapkan oleh masing-masing gubernur di daerahnya.

Semangat itu muncul, bukan karena sekedar ingin melakukan aksi semata. Namun lebih kepada buruh tak akan pernah diam dan menerima begitu saja jika PP No. 78 Tahun 2015 itu masih di tetapkan sebagai acuan pemerintah dalam menentukan kenaikan upah 2019.

Jadi lah penggerak dan terlibat dalam barisan perjuangan. Upah yanga

Seperti yang di tuliskan oleh soni andika di salah satu media sosialnya,

“Upah sekali lagi adalah urat nadi buruh, bila buruh hanya memikirkan kerja tanpa memperdulikan upah apa bedanya dengan kerbau di sawah. Idealnya bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup supaya lebih layak tapi faktanya kerja hanya untuk menutupi kebutuhan makan lalu apa bedanya kera di hutan.

“Peduli terhadap upahmu berarti kau peduli terhadap keluargamu”. (Ayu)

Pos terkait