Soal Menteri Terbaik, Rizal Ramli Sebut Erns & Young Lakukan Penipuan Publik

Soal Menteri Terbaik, Rizal Ramli Sebut  Erns & Young Lakukan Penipuan Publik
Pemimpin KSPI juga hadir dalam pertemuan ini. Dari kiri: Ketua Majelis Nasional KSPI Didi Suprijadi, Presiden KSPI Said Iqbal, Rizal Ramli, Deputi Presiden KSPI Muhamad Rusdi.

Jakarta,KPonline – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati baru saja meraih penghargaan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di World Govenment Summit, Ahad 11 Februari 2018.

Mendengar kabar tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun turut mengomentari penghargaan tersebut dan membandingkannya dengan penghargaan yang diterima Jokowi semasa masih menjadi Walikota Solo.

Bacaan Lainnya

Ia menyayangkan kondisi yang terjadi di Papua walau negara sudah dipegang oleh menteri dan walikota terbaik dunia.

“Walikota Terbaik
+
Menteri Terbaik
=
Busung Lapar
(😃😃😃😃) ” tulisnya melalui akun twitter pribadinya @Fahrihamzah

Sementara mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritisi gelar yang Menteri Terbaik Dunia yang didapat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya penghargaan tersebut kurang layak, karena kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih lemah.

Dia mengatakan lembaga internasional yang memberikan penghargaan tersebut, yakni Ernst and Young hanyalah auditor dan akuntan yang bagus. Namun, lembaga ini tidak mengerti soal makroekonomi sebagai parameter penghargaan tersebut.

Rizal mengatakan, lembaga internasional yang memberikan penghargaan tersebut, yakni Ernst and Young hanya bagus sebagai auditor. Namun, lembaga ini tidak mengerti soal makroekonomi sebagai parameter penghargaan tersebut.

“Erns & Young melakukan penipuan publik,” tegas Rizal

“Dengan ekonomi melemah, rakyat semakin tertekan malah dapat penghargaan,” kata Rizal usai menjadi pembicara dalam acara diskusi ekonomi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Rabu (14/2)

Rizal yang juga pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan saat ini daya beli masyarakat mengalami penurunan. Di sisi lain, pemerintah malah mengambil kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat seperti impor komoditas pangan di saat panen.

Dia mengaku khawatir jika kinerja ekonomi 2018 dan 2019 masih seperti ini, maka masyarakat akan mencari calon Presiden alternatif. Oleh sebab itu dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perubahan secara drastis. “Menurut saya pak Jokowi ada di persimpangan jalan kalau begini terus,” ujarnya.

Pos terkait