Sikapi Isu Politik dan Perburuhan, FSPMI Karawang Selenggarakan Konsolidasi

Karawang, KPonline – Memasuki masa-masa kampanye, Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Karawang mengadakan konsolidasi terkait isu perjuangan buruh, yang di selenggarakan di Aula KC FSPMI Karawang, Selasa (16/10/2018).

Perwakilan dari seluruh PUK SPA FSPMI se-Karawang berjumlah kurang lebih 200 orang.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara ini calon legislatif dari FSPMI Karawang antara lain Resia, Donny, Engkos, Saefudin, dan Obon Tabroni dari Bekasi yang daerah pemilihannya juga meliputi Karawang.

Baca juga: Buruh Go Politik: Bergerak dan Berproses, Kemenangan Hanya Masalah Waktu

Resia mengatakan dalam sambutannya, bahwa sangat penting suara buruh dalam memenangkan calon Legislatif dari FSPMI. Termasuk memenangkan Prabowo – Sandi menjadi Presiden 2019.

“Saya menghimbau kepada kaum buruh ikut andil dalam menggunakan hak suaranya,” tegasnya

Sedangkan Deputy Presiden FSPMI Obon Tabroni mengatakan, buruh harus peka terhadap isu isu perburuhan yang sedang terjadi.

Baca juga: Komitment PC SPAI FSPMI Bogor Untuk Sukseskan Buruh Go Politik

“Dengan adanya Pergub No. 54 tahun 2018 maka besar kemungkinan, tahun 2019 untuk Jawa Barat tidak akan mempunyai upah Minimum Sektoral Kabupaten. Bicara pernyataan menteri tenaga kerja menyampaikan bahwa Kenaikan Upah tahun 2019 tidak boleh lebih besar dari 8.03%, sedang semua biaya hidup naik termasuk bbm, tarif dasar listrik dan lain-lain,” ujarnya.

Obon Tabroni menegaskan, buruh yang sudah bekerja upahnya semakin murah dan sekarang muncul persoalan baru dimana para pencari kerja baru akan semakin mendapatkan upah murah karena dengan adanya sistem pemagangan.

Seperti diketahui, Karawang adalah kabupaten yang dijadikan percontohan. Dimana pemagangan pertama kali diberlakukan dalam Deklarasi Pemagangan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. (Pnj)

Baca juga: Endang Widuri Keliling Kampung Menyapa Ibu Ibu di Pasar Rebo

Pos terkait