Puluhan Ribu Anggota Garda Metal Dan Satgas Lainnya Siap Sukseskan Perayaan Hari Buruh Sedunia

Jakarta, KPonline – Peringatan hari buruh sedunia atau lebih dikenal dengan sebutan “May Day” yang jatuh pada tanggal 1 Mei di setiap tahunnya, tahun ini (2023) akan dirayakan oleh kelas pekerja atau kaum buruh yang tergabung dalam berbagai federasi serikat pekerja atau serikat buruh dengan jalan aksi (demonstrasi).

Dalam giatnya, kelas pekerja atau kaum buruh yang juga berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nuawea tersebut akan menyampaikan isu-isu perburuhan terkini, diantaranya; menolak (Omnibuslaw) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Cipta Kerja yang dimana dititik pusatkan, dilakukan di Istana Negara dan Istora Senayan, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Kemudian, Supriyadi Piyong sebagai Panglima Koordinator Nasional Garda Metal FSPMI beserta para jajaran satgas lainnya dari Kopaskep, Bafor, Serdadu, Brigez (Aspek) dan Laskar SPN selenggarakan rapat koordinasi di kantor DPP FSPMI, Jakarta Timur terkait teknis lapangan demi suksesnya agenda tersebut.

Suasana Rapat di kantor DPP FSPMI

Dalam giatnya, Edi Kuntjoro yang ditugaskan FSPMI sebagai divisi bidang aksi mengatakan bahwa untuk menunjang aksi unjuk rasa dan apa yang akan kita suarakan tersampaikan, maka harus mempersiapkan segala sesuatunya.

“Siapkan semuanya, mulai dari bendera, spanduk, banner dan kebutuhan aksi lainnya. Sehingga, ketika semuanya sudah siap, maka perayaan ‘Mayday’ bisa berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya,” imbuh Edi Kuntjoro.

Hari buruh atau Mayday diperingati setiap tanggal 1 Mei oleh buruh di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Berawal dari kejadian
Pada 1 Mei 2013, Presiden SBY menetapkan hari buruh menjadi tanggal merah.

Dari tahun ke tahun, 1 Mei selalu menjadi ajang buruh dalam menuntut hak-haknya, mulai dari upah yang pembayarannya tertunda, jam kerja dan upah yang layak.

1 Mei pun selalu menjadi momentum para buruh memperjuangkan hak cuti hamil, hak cuti haid, hingga Tunjangan Hari Raya (THR) yang bisa kita nikmati hingga saat ini.

Pos terkait