Praktek Simulasi Bipartit dan Mediasi Menjadi Materi Pendidikan Advokasi Dasar PUK Musashi Hari Kedua

Subang, KPonline – Dalam materi lanjutan pendidikan advokasi dasar hari kedua, Minggu (23/7/2023), yang diselenggarakan PUK SPAMK FSPMI PT. Musashi Auto Parts Indonesia, peserta diminta narasumber untuk praktek simulasi perundingan bipartit dan mediasi.

Masja selaku pemateri dari Pimpinan Cabang SPAMK FSPMI Kab/Kota Bekasi meminta peserta untuk membuat kelompok yang mewakili Serikat Pekerja dan manajemen perusahaan.

Bacaan Lainnya
Peserta pendidikan advokasi dasar sedang berdiskusi kelompok

“Saya minta kawan-kawan untuk membuat kelompok. Dua kelompok menjadi Serikat Pekerja dan dua kelompok menjadi manajemen. Nanti kawan-kawan simulasikan praktek perundingan, satu untuk bipartit dan satu lagi bermediasi,” kata Masja.

Para peserta kemudian diberikan contoh masalah yang harus didiskusikan untuk menjadi bahan perundingan bipartit dan mediasi. Mereka diberikan waktu 30 menit untuk diskusi kelompok.

Untung Nassari selaku pemandu jalannya simulasi praktek perundingan memberikan tips-tips dan tata cara bagaimana seharusnya Serikat Pekerja itu berunding. Ia juga kemudian mengevaluasi apa yang sudah dipraktekkan oleh peserta.

“Saya lihat tadi seru sekali. Saya evaluasi sedikit, ketika Serikat Pekerja itu sudah memberikan surat ke manajemen dan manajemen sudah memberikan jawaban melalu wa atau surat resmi maka selanjutnya sudah sah melakukan perundingan bipartit,” ujarnya.

PUK SPAMK FSPMI PT. Musashi Auto Parts Indonesia mengadakan pendidikan advokasi dasar selama 2 hari, Sabtu – Minggu (22-23/7/2023), di Sari Ater Hotel, Subang, Jawa Barat. Pendidikan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar kepada perwakilan anggota (pleno) tentang tata cara perundingan antara Serikat Pekerja dan manajemen. (E. Purnomo)

Pos terkait