Obon Tabroni : Hal-Hal Kecil Membuahkan Hasil Yang Besar

 

Bogor, KPonline – Digelarnya Refreshing Course dan Rakernas Garda Metal ke III yang bertema Keep Spirit, Keep Fighting And Try To Keep Survive di Training Centre Cisarua Bogor 26 sampai 28 Agustus 2019 menekankan para pengurus Garda Metal di Pusat maupun di Daerah untuk selalu mengingat sejarah lahirnya FSPMI di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dibuka oleh Sekretaris Jenderal DPP FSPMI Riden Hatam Aziz, gelaran Refreshing Course dan Rapat Kerja Nasional Garda Metal ke III ini di selenggarakan dengan penuh kesederhanaan.

Pada pembukaan yang juga di hadiri oleh Obon Tambroni selaku Deputi Presiden ini menegaskan agar memulai lagi gerakan-gerakan yang mengingatkan tentang awal lahirnya dan pergerakan FSPMI hingga sekarang menjadi seperti ini.

“Nanti untuk lebih terperincinya akan disampaikan oleh Bang Obon” ucap Riden menyelesaikan kata sambutannya setelah membuka perhelatan hari ini, Senin (26/8/19).

Dalam sambutannya, Obon Tabroni yang Oktober nanti dilantik sebagai anggota DPR RI usungan buruh ini menayangkan kembali lahirnya FSPMI dan sejarah-sejarah pencapaian-pencapaian yang diraih oleh FSPMI.

“Kita sudah berada di zona nyaman pada saat itu, tetapi para pendahulu kita (pendiri FSPMI) mendirikan gerakan baru yang kebanyakan orang menganggap tidak akan bertahan lama” cetus Obon ditengah pembicaraan memaparkan lahirnya FSPMI pada tahun 1999.

“Tetapi kitalah yang sekarang pelopor. Dimulai dari terdaftarnya kita sebagai anggota dari Organisasi Buruh Internasional (Industri All) yang mempunyai standard yang tinggi untuk masuk kedalamnya, ya kita punya semua yang di mau IndustriAll”. ucap senyum dia.

“Selain itu, prinsip-prinsip organisasi yang kita pegang sampai hari ini “InsyaAllah” masih dipegang. Belum lagi ideologi sosialis religius yang kita anut “karena didalam kehidupan apapun” agamalah yang nomor satu, walaupun kita adalah organisasi yang Demokratis” Tambahnya menguatkan sejarah.

“Sedangkan pencapaian-pencapaian yang telah kita raih dan menjadikan kita tetap menjadi organisasi yang mandiri juga dimulai dari hal-hal kecil. Coba kita tarik kebelakang, misalkan gerakan angkat pekerja Outsourcing menjadi PKWTT ‘Grebek Pabrik’ itu dimulai dari hal kecil ‘pertama hanya ingin mengirimkan surat perundingan terkait kasus outsoutcing’, tetapi pemikiran itu membesar menjadi pergerkan yang menghasilkan kemenangan buruh dalam pencapaian pengangkatan pekerja Outsourcing menjadi PKWTT. Contoh lainnya ialah penutupan jalan TOL pada tahun 2012 yang bermula dari 37 orang saja dan menyebar hingga ke seluruh Indonesia dan berhasil menaikan derajat buruh terkait kenaikan upah” beri semangatnya.

“Kita bermula dari sektor Metal. Kita kuat secara Federasi dan membuka sektor-sektor Industri lainnya. Pada kongres-kongres FSPMI dari kongres pertama dan terakhir kita selalu membuat menyusun program-program kerja yang utuhnya untuk rakyat yang berkeadilan dan sejahtera, hal yang kita gaungkan itu pastilah ada pro dan kontra, bukan hanya external, internal kita juga, tetapi kita ‘sampai saat ini’ masih terus exsis dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat” meringkas keputusan-keputusan kongres FSPMI.

“Yang perlu saya ingatkan kepada kawan-kawan adalah bahwa hal-hal tersebut dimulai dari hal-hal kecil, diskusi-diskusi seperti ini. Kita yang paham dengan hal ini agar menyampaikan kepada kawan-kawan yang hari ini mulai kehilangan kepercayaan diri, ingatkan kembali kepada saudara-saudara kita bahwa kita pernah dan masih bertahan menghasilkan pencapaian-pencapaian yang besar” tambah Obon yang merupakan aktor yang ikut melahirkan FSPMI.

“Mungkinkah sejarah akan terulang, di tahun 2006 rencana revisi UU no 13 tahun 2003 pernah digagalkan oleh gerakan buruh, apakah kita mampu kembali mengulang sejarah tersebut. Sama-sama sudah kita dengarkan bahwa rezim ini akan menyelesaikan Ten ana tersebut di akhir tahun. Kembali saya ingatkan kepada kawan-kawan semua untuk mengingat lahirnya FSPMI yang gen nya adalah perlawanan atas penindasan, bangkitkan kepercayaan diri saudara-saudara kita. Karena hal tersebut bukan hanya tentang buruh pekerja prmal tetapi untuk semua pekerja yang menerima upah” kata Obon sebelum menutup kata-kata sambutannya.

Pembukaan Refreshing Course dan Rakernas ke III Garda Metal yang bertepatan dengan 40 hari wafatnya bunda Almarhumah Ika yang mana merupakan Istri dari Presiden FSPMI ini juga menjadwalkan kehadiran Presiden FSPMI Ir H Said Iqbal ME pada esok hari 27 Agustus 2019 untuk memberikan kata sambutan dan pencerahan-pencerahan yang nantinya menjadi keputusan Rapat Kerja Nasional Garda Metal FSPMI. *(Abuy)

Pos terkait