Nurrudin Hidayat Bantu Evakuasi Dan Dampingi Korban Tabrak Lari Ke Rumah Sakit

Surabaya KPonline – Suatu musibah terkadang bisa saja terjadi kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja, salah satunya seperti kejadian laka lantas yang telah terjadi selasa (28/08/2018), di dekat basecamp buruh Omah Perjuangan di Jl. Brebek Industri – Sidoarjo.

Sebagaimana diketahui, saat hendak menuju basecamp, salah seorang crew OP yang kebetulan Pembina Jamkeswatch Surabaya Nurrudin Hidayat, melihat ada seorang pria paruh baya tergeletak tak berdaya, usai menjadi korban tabrak lari oleh sebuah mobil Fortuner warna hitam, yang di duga memiliki plat nomor P 800 AA, yang pada saat itu plat nomor mobil pelaku sempat di foto oleh seorang saksi di tempat kejadian.

Bacaan Lainnya

Tak butuh waktu lama, pasien pun langsung dibawa oleh ambulance Jamkeswatch menuju klinik terdekat untuk memperoleh pertolongan pertama. Dikarenakan korban yang diketahui bernama Abd Rohman Saleh (50th) ini mengalami dugaan patah tulang pada tangan sebelah kiri, ditambah lagi klinik tersebut tidak mempunyai alat yang lengkap, akhirnya korban pun langsung di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Korban yang berasal dari Kabupaten Gresik, yang sehari-harinya hanya berprofesi sebagai penjual nasi bungkus tersebut, saat ini diketahui belum memiliki jaminan kesehatan apapun (BPJS Kesehatan/Ketenagakerjaan), yang akhirnya membuat Nuruddin Hidayat selaku pendamping pasien, langsung berkoordinasi dengan team Jamkeswatch Surabaya beserta pihak eksternal terkait lainnya.

“Untuk penanganan pasien ini, kita bagi tugas, ada yang mengurus LP (Laporan Polisi) untuk keperluan Jasa Raharja, ada yang mengurus penjamin Jamkesda daerah asal korban, dan saya akan koordinasi dengan pihak direktur pelayanan RS Soetomo dan Dinkes Provinsi untuk mengupayakan agar pasien ini bisa dicover oleh Jamkesda-nya Provinsi.” Ujar Nurrudin Hidayat.

“Berhubung pasien ini termasuk warga yang tidak mampu plus korban tabrak lari pula, maka semaksimal mungkin kita upayakan agar korban tidak mengeluarkan biaya sepeserpun, kasihan keluarga korban jikalau harus membayar puluhan juta rupiah untuk pengobatan Pak Abdul (korban.red)” Tambah pria yang pada 2 September 2018 nanti akan menikah dan mengakhiri masa lajangnya.

Hingga saat berita ini diterbitkan, korban saat ini dikabarkan harus menjalani opname di RS milik pemerintah provinsi Jawa Timur, dan beberapa relawan Jamkeswatch Surabaya pun juga terus melakukan pendampingan kepada keluarga pasien di Rumah Sakit.

(Bobby – Surabaya)

Pos terkait