Nike Akui Telah Memutus Kontrak Kerja Sama 243 Pabrik Pemasok

Nike (Foto: Getty Images)

Jakarta, KPonline – Produsen Sepatu Global Nike mengaku telah memutus kontrak kerja sama pada 243 pabrik pemasok di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kendati demikian, Nike memastikan tak menghentikan seluruh produksinya di Indonesia.

Melalui website resminya sustainability.nike.com, Nike memberikan penjelasan terkait kabar tersebut.

Bacaan Lainnya

“Indonesia tetap akan menjadi bagian penting dari strategi sumber global kami di seluruh lanskap manufaktur kami,” jelas Nike dalam keterangan tersebut.

Pihak Nike memang akan mengurangi rantai pasokan produksi di seluruh dunia, dari 785 pabrik menjadi 542. Kebijakan itu berlaku secara global termasuk di Indonesia. Sayang, pihak Nike tak merinci berapa pabrik di RI yang bakal terkena dampak dari kebijakan tersebut.

Baca juga: Kemenperin dan API Bantah Nike Stop Produksi, Ketua Umum DPP SPN: “Jangan ngomong kalau gak punya data.”

Nike mengaku peka terhadap potensi dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas keputusan yang mereka ambil. Nike mengaku telah memberikan pemberitahuan dini dan jadwal yang jelas sehingga pemasok berpeluang menemukan pembeli baru.

“Jika pemasok akhirnya memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja mereka, kami mengharuskan mereka memenuhi kewajiban mereka kepada pekerja sesuai dengan hukum negara, kode etik Nike,” tandasnya.

Sedikitnya 19 Perusahaan Pemasok Terancam Berhenti Beroperasi

Serikat Pekerja Nasional (SPN) mencatat, perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Nike, akan menghentikan pemesanan produk pakaian olahraga dari 19 perusahaan pemasok yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

Baca juga: KSPI : 2018 Waspada Ancaman PHK

Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat SPN, Iwan Kusmawan, penyetopan pemesanan produk pakaian olahraga itu sudah mulai dilakukan sejak awal 2018, dan akan berlangsung hingga akhir 2019 nanti.

Menurut Iwan, Nike telah bekerja sama dengan 19 perusahaan pemasok pakaian olahraga itu sejak 30 tahun yang lalu. Dengan adanya penyetopan secara bertahap itu, sebanyak 35 ribu buruh berpotensi akan kehilangan pekerjaan.

Berikut data 19 perusahaan tersebut:

1. Semarang Garment,
2. PT Kukdong,
3. PT Dayupindo,
4. PT Greentex Indo,
5. PT Yongjin Java Suka,

6. PT Kahoindah,
7. PT Prima Sejati Sejahtera,
8. PT Tuntex Cikupa,
9. PT Tuntex Tangerang,
10. PT Dong A Decal,

11. PT Eagle Nice,
12. PT Mitra Garmindo,
13. PT Morich Indo,
14. PT Pantja Tunggal,
15. PT R Prima Jaya,

16. PT Trigoldenstar,
17. PT CCH Indo,
18. PT Grand Best Indo,
19. Dream Sentosa Indonesia.

Pos terkait