Musnik Tanpa Pendidikan Sama dengan Omong Kosong

Musnik Tanpa Pendidikan Sama dengan Omong Kosong

Purwakarta, KPonline – Musyawarah Unit Kerja (Musnik) adalah tonggak penting dalam kehidupan organisasi serikat buruh. Namun, Musnik yang dilaksanakan tanpa dibarengi dengan pendidikan bagi anggotanya, ibarat bangunan tanpa fondasi—rapuh dan tak bermakna. Inilah pesan utama yang mengemuka dalam agenda Musnik yang diselenggarakan oleh Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. TSTECH INDONESIA.

Bertempat di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta, Sabtu (10/05). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus, anggota, serta perwakilan dari struktur diatasnya. Acara berlangsung hangat dan penuh semangat perjuangan.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, pimpinan sidang menegaskan pentingnya Musnik tidak sekadar menjadi ajang seremonial atau formalitas organisasi. “Musnik itu bukan hanya soal memilih pengurus baru atau menyusun program kerja. Tanpa pendidikan yang mendalam kepada anggota—tentang hak normatif, strategi perjuangan, hingga prinsip dasar pergerakan—Musnik hanya akan menjadi omong kosong. Kita butuh kader yang sadar, bukan sekadar hadir,” tegasnya.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi diskusi terbuka yang memberi ruang bagi anggota untuk menyampaikan aspirasi dan kritik membangun. Beberapa poin penting yang disepakati dalam Musnik antara lain adalah penguatan pendidikan kader secara berkelanjutan, peningkatan komunikasi antar anggota, serta konsolidasi organisasi menjelang agenda-agenda perjuangan di tingkat nasional.

PUK SPAMK FSPMI PT. TSTECH INDONESIA menunjukkan komitmennya untuk menjadikan Musnik sebagai ruang pembelajaran bersama. “Kami ingin menjadikan Musnik ini sebagai titik tolak perubahan—bukan hanya di atas kertas, tapi juga dalam pola pikir dan cara bergerak. Tidak ada Manusia yang hebat jika Hanya mementingkan diri sendiri,” ujar Wahyu Hidayat Selaku Mentor Pendidikan Musnik.

Musnik kali ini bukan hanya soal suksesi atau laporan pertanggungjawaban, tapi juga refleksi bersama: kemana arah perjuangan akan dibawa, dan sejauh mana kekuatan buruh bisa dibangun melalui pendidikan yang berkesinambungan. Karena, sebagaimana yang disuarakan sejak awal: Musnik tanpa pendidikan, sama dengan omong kosong.

Pos terkait