Direktur Travel Umroh HGI Dilaporkan ke Polisi, Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan Dana Jemaah

Direktur Travel Umroh HGI Dilaporkan ke Polisi, Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan Dana Jemaah

Pelalawan, KPonline – Dugaan kasus penipuan dan penggelapan dana umroh kembali mencuat. Direktur PT. HANNAS Group Indonesia (HGI) wilayah Sumatera, yang diketahui merupakan kakak kandung dari mantan Wakil Bupati Pelalawan berinisial IR, resmi dilaporkan ke Satreskrim Polres Pelalawan. Pelaporan dilakukan oleh sejumlah korban pada Kamis, 8 Mei 2025, dan kasus ini mulai ditangani secara serius oleh aparat penegak hukum.

Laporan tersebut dilayangkan oleh lima korban, tiga di antaranya bernama Adi Luis Yus, Daim, dan Zulflizar. Dua korban lainnya memilih untuk tidak mengungkapkan identitas mereka ke publik. Para pelapor didampingi oleh tim kuasa hukum yang terdiri dari Mahyudi SH, Syamsul Harifin SH, Dion Sanopal SH, dan Rifandi SH, MH. Para korban mengaku telah mengalami kerugian besar baik secara materil maupun moril akibat gagal berangkat umroh melalui travel HGI.

Bacaan Lainnya

Sebelum melaporkan ke pihak kepolisian, para korban mengaku telah berulang kali mencoba pendekatan persuasif dengan IR. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. “Tidak ada itikad baik dari IR untuk menyelesaikan persoalan ini, hingga akhirnya kami memutuskan membawa perkara ini ke jalur hukum,” tegas Syamsul Harifin SH, yang akrab disapa Epen.

Epen menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dalam memperjuangkan hak-hak para korban. Ia juga menyebut bahwa dalam pengelolaan travel HGI terdapat sejumlah nama lain yang memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan. “Namun biarlah penyidik yang menentukan siapa saja yang harus bertanggung jawab secara hukum,” ujarnya.

Kasus ini kini menarik perhatian publik, khususnya di Kabupaten Pelalawan. Dugaan penipuan ini bukan hanya menyasar lima korban yang melapor, tetapi berdasarkan pantauan media di lapangan, terdapat setidaknya sembilan jemaah lainnya di Kecamatan Kerumutan yang mengaku menjadi korban travel HGI.

Para korban berharap agar kepolisian bertindak cepat dan tegas dalam mengusut tuntas kasus ini. Mereka menuntut agar IR dan pihak-pihak terkait lainnya dapat mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan hukum. Kasus ini juga menjadi cermin buruknya pengawasan terhadap biro travel umroh yang tidak kredibel.

Dengan mencuatnya laporan ini ke publik, diprediksi jumlah korban yang akan melapor akan terus bertambah. Para korban lainnya pun diimbau untuk segera melapor agar kasus ini bisa diungkap secara menyeluruh dan memberikan efek jera bagi pelaku bisnis umroh nakal yang memanfaatkan kepercayaan masyarakat.

Pos terkait