Misteri Kebohongan Ratna Sarumpaet Harus Diungkap

Ratna Sarumpaet

Jakarta, KPonline – Saya mendukung Fadli Zon. Kebohongan Ratna Sarumpaet harus diungkap. Hal ini agar kasus ini menjadi terang benderang. Tidak ada awan hitam yang menutupi.

Apalagi, saat ini Ratna sudah ditangkap. Sejumlah barang milik Ratna juga disita. Sehingga tidak sulit untuk membuka, apa yang sebenarnya terjadi. Termasuk percakapan di media sosial dan alat komunikasi yang digunakan Ratna.

Bacaan Lainnya

Kemampuan korps Bhayangkara mendapatkan call data record (CDR), data transaksi perbankan, dan cctv rumah sakit dimana Ratna menjalani pengobatan, membuktikan jika Polisi dapat diandalkan. Jika polisi bisa dengan mudah membongkar kebohongan Ratna, hal yang mudah bagi polisi untuk mengungkap ada tidaknya sosok di belakangnya. Apakah ini hanya skenario pribadi, atau ada design lain yang disiapkan oleh sebuah tim?

Sehingga kasus ini tidak bergulir liar. Apalagi saat ini ada isu yang berkembang, bahwa Ratna sengaja “ditanam” untuk merusak Prabowo-Sandi dari dalam.

Soal kecolongan, juga pernah kejadian pada Jokowi, saat mengangkat Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM. Jokowi saat itu tidak mengetahui bahwa Arcandra memiliki dwi kenegaraan yang tidak diakui di Indonesia. Apa yang dilakukan Jokowi tentu sangat fatal, karena ia dalam kapasitas sebagai Presiden.

Beberapa kali, saya satu forum dalam sebuah diskusi dengan Ratna. Oleh karena itu, pada awalnya saya pun percaya dengan apa yang ia sampaikan. Kepada kawan, tidak ada alasan bagi saya untuk mencurigainya dengan berburuk sangka bahwa apa yang ia sampaikan adalah kebohongan. Apalagi, tak tanggung-tanggung, Ratna menyampaikan kebohongan itu kepada orang yang akan memimpin negeri ini: Prabowo Subianto.

Ketika kemudian Ratna mengakui jika penganiayaan itu adalah bisikan setan, saya pun merasa telah menjadi korban dari kebohongan Ratna. Saya rasa, itu juga yang dirasakan oleh orang-orang yang terlanjur bersimpati atas apa yang dialami Ratna dengan ceritanya soal penganiayaan itu.

Desakan agar Ratna diadili, tidak seharusnya dibaca jika Dewan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandi “mengorbankan” Ratna. Sama sekali tidak. Justru sebaliknya, Dewan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi lah yang sudah menjadi korban atas ulah Ratna.

Kini Ratna sudah dijadikan tersangka dan diperiksa Polda Metro Jaya. Semoga hal ini membuat terang apa yang sebenarnya terjadi. Tentu saja, prosesnya kita serahkan pada pihak kepolisian.

Setelah itu, kini saatnya kita kembali fokus pada permasalahan negeri ini. Terlebih nilai tukar rupiah sudah tembus 15 ribu, sesuatu harus dilakukan!

Pos terkait