Menuju Aksi Unjuk Rasa Nasional 4 Oktober, KC FSPMI Purwakarta Adakan Rapat Koordinasi

Purwakarta, KPonline – Ketika kemudian, penyampaian aspirasi menolak kebijakan yang tidak berpihak, pemerintah pura tuli dan pura buta. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) lakukan jalan Aksi (Demonstrasi).

Seperti diketahui, belum juga tuntas pro dan kontra yang terjadi disekitaran regulasi Omnibuslaw (Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja), kini masyarakat harus dihadapkan kembali dengan kebijakan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, merasa bagian dari rakyat, dan merasa rakyat juga yang akan disusahkan akibat hal tersebut untuk kedepannya, FSPMI yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan merupakan barisan dari serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) rencananya akan melakukan aksi unjuk rasa (Demonstrasi) berskala Nasional.

Bahkan, bisa dikatakan sudah berjilid-jilid demontrasi dilakukan (KSPI-FSPMI). Namun, yah tadi, pemerintah sekarang terkesan bersikap pura buta dan pura tuli atas hal yang sudah dilakukan oleh rakyatnya.

Kemudian, Partai Buruh bersama sejumlah konfederasi buruh akan menggelar demonstrasi serempak atau bisa dikatakan Unjuk Rasa Nasional yang akan dipusatkan di Istana Merdeka, Jakarta pada 4 Oktober 2022.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut akan menyuarakan tiga tuntutan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Adapun tiga tuntutan yang disampaikan, yaitu; menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menolak Undang-Undang Cipta Kerja, dan meminta kenaikan upah minimum di tahun 2023 sebesar 13 persen.

Oleh karenanya, Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) di Kabupaten Purwakarta pun melakukan rapat koordinasi dalam menghadapi Aksi 4 Oktober nanti di Kantor Konsulat Cabang FSPMI yang berdomisili di Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Jumat (30/9/2022). Dimana, rencananya mereka akan berpartisipasi dalam agenda tersebut.

Wahyu Hidayat selaku ketua Exco Partai Buruh Purwakarta yang kebetulan juga merupakan ketua PC SPAMK-FSPMI Purwakarta memimpin rapat tersebut. Dimana, rapat tersebut pun dihadiri Koordinator Nasional Garda Metal (Supriyadi Piyong) beserta hampir seluruh pengurus PUK berbagai sektor yang menjadi anggota FSPMI di Kabupaten Purwakarta.

“Perjuangan ini tidak hanya mengandalkan perwakilan perwakilan saja ataupun garda metal, tapi harus semuanya (kaum buruh atau kelas pekerja). Kalau perlu, semua buruh keluar dari pabrik saat aksi berlangsung,” tegas Arif Rosidi Bidang Kesejahteraan dari Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (PUK SPAMK-FSPMI) PT. HMMI.

Emre yang merupakan bagian dari PUK SPAMK-FSPMI PT. Siws pun menambahkan dalam rapat tersebut bahwa semua perjuangan pasti mengandung resiko, baik itu hasilnya sesuai ekspektasi atau tidak, terlebih dalam aksi yang akan dilakukan 4 Oktober. Komitmen peserta aksi sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang menuju kesuksesan aksi.

Foto: Fajar Setiady (Koordinator Media Perdjoeangan Daerah Purwakarta)

Pos terkait