Menilik Peristiwa Tewasnya 2 Pelajar di Bekasi dan 26 Orang di Kongo Akibat Tersengat Aliran Listrik

Bekasi, KPonline – Dunia internasional dihebohkan oleh peristiwa tewasnya 26 orang sekaligus di negara Republik Demokratik Kongo. Orang-orang yang tewas ini akibat kabel listrik bertegangan tinggi yang jatuh menimpa bangunan serta di genangan air di pasar Kinshasa pada Rabu (2/2/2022).

Peristiwa mengenaskan di Kongo tersebut hanya selisih sepekan dari 2 orang tewas kesetrum jaringan listrik Tegangan Menengah 20.000 Volt (20kV) milik PLN. Dari 4 korban kesetrum salah satu yang tewas adalah pelajar putri. Mereka dalam kegiatan sekolah jurusan Teknik Komputer dan Jaringan sedang memasang tiang penangkap sinyal internet.

Dari 2 peristiwa antara Bekasi dan Kongo memiliki kesamaan selain sama-sama munculnya korban tewas kesetrum. Persamaannya adalah menjadi tanda tanya besar seberapa aman sistem proteksi kelistrikan yang ada.

Di Kongo, menurut berita yang beredar kabel putus akibat sambaran petir. Sedangkan di Bekasi karena tiang monopole untuk menopang alat penangkap sinyal internet menyentuh kabel Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV lalu memutuskan 1 phase alat pelebur tegangan 20kV.

Dari peristiwa kabel putus pada jaringan listrik seharusnya ada sistem proteksi yang membaca munculnya beban tidak seimbang (unballance) atau Penghantar Terputus (Broken Conductor). Sistem proteksi ini harus bekerja memutuskan/memadamkan suplay tegangan untuk mencegah peristiwa yang berpotensi mencelakakan siapa saja baik manusia dan makhluk hidup lainnya.

Rupanya bukan pertama kali kasus seperti ini terjadi di Kongo. Tribunews pada 03 April 2020 telah melansir berita Sambaran petir merusak saluran listrik bertegangan tinggi di pinggiran ibukota Kongo, tepatnya di wilayah Brazzaville mengakibatkan 20 orang tewas.

Dikabarkan salah satu kabel mendarat di sebuah halaman rumah yang dibanjiri air dan menyetrum tiga orang hingga mati. Korban lain kesetrum ketika mereka berusaha menyelamatkan tiga korban yang yang kesetrum.

Di Bekasi sendiri pernah mengalami peristiwa yang sangat serupa sekitaran tahun 2007-2008, tepatnya di bawah fly over Kranji. Kabel SUTM 20kV jatuh ke genangan air di jalanan rupanya masih bertegangan sehingga beberapa pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tersebut mendadak jatuh. Menurut informasi ada warga yang berusaha menolong namun akhirnya ikut tewas mengenaskan karena saat itu masih dalam keadaan hujan.

Dengan demikian potensi bahaya dengan korban tewas massal puluhan orang sangat berpotensi terjadi di Bekasi. Karena sistem proteksi yang tidak diketahui berfungsi atau tidaknya. Apalagi dengan banyaknya di sepanjangan jaringan listrik SUTM 20kV berada di atas atap dan masuk ke wilayah tanah milik warga.

Peristiwa lainnya yang masih hangat yaitu seorang gembala bersama 5 ekor kerbau miliknya yang tewas kesetrum tergeletak di pematang sawah yang terjadi di Lebak Banten pada 20 Agustus 2021 lalu.