Bogor, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar Lokakarya Pekerja Muda di Pusdiklat FSPMI, Bogor. Acara ini diikuti oleh 42 peserta terpilih dari pekerja muda yang aktif dalam periode 2018-2023. Kegiatan tersebut merupakan upaya strategis dalam membangun regenerasi anggota FSPMI untuk menghadapi tantangan masa depan, termasuk pensiunnya sebagian besar anggota saat ini yang sudah memasuki usia 40 tahun.
Salah satu perwakilan dari serikat pekerja PUK SPAMK FSPMI PT AICC, Dimas Ardiansyah, yang turut berpartisipasi dalam lokakarya ini. Kehadirannya mewakili suara pekerja di sektor otomotif dan menunjukkan komitmen PUK SPAMK FSPMI PT AICC dalam mendorong regenerasi dan keberlanjutan serikat pekerja di agenda Lokakarya Pekerja Muda FSPMI yang di laksanaka pada tanggal 22 – 24 Oktober 2024.
Menggali Potensi Seni, Budaya, dan Media Kampanye
Dalam lokakarya ini, peserta mendapatkan materi terkait perorganisiran anggota baru melalui seni, budaya, dan kampanye media. Tiga pemateri utama, yakni Nuryasin, Khoirul Anam, dan Suherman, memberikan panduan kepada peserta tentang pentingnya pendekatan kreatif dalam menarik minat pekerja muda untuk bergabung dengan FSPMI.
Salah satu aktivitas utama dalam lokakarya ini adalah pembuatan video kampanye tentang FSPMI yang kemudian disebarluaskan melalui media sosial. Melalui pendekatan ini, diharapkan mampu meningkatkan daya tarik dan minat pekerja muda untuk berserikat, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya keterlibatan dalam organisasi pekerja.
Pemetaan dan Rencana Tindak Lanjut
Selain pengembangan keterampilan media kampanye, peserta juga dilibatkan dalam kegiatan pemetaan perusahaan. Tujuannya adalah merumuskan rencana tindak lanjut untuk menambah anggota di unit kerja masing-masing (PUK) setelah lokakarya berakhir. Dengan strategi yang matang, diharapkan FSPMI dapat terus hidup dan berkelanjutan melalui pembentukan dan penguatan PUK di berbagai wilayah.
Regenerasi untuk Masa Depan FSPMI
Tantangan utama yang dihadapi FSPMI dalam 15 tahun mendatang adalah proses pensiun anggota yang saat ini sudah berusia 40 tahun. Tanpa adanya regenerasi yang solid, FSPMI berpotensi mengalami penurunan keanggotaan dan kehilangan daya juangnya. Oleh karena itu, lokakarya ini dirancang untuk memastikan keberlangsungan organisasi dengan melibatkan pekerja muda dan mendorong mereka agar aktif berpartisipasi di dalamnya.
Dengan berakhirnya agenda ini, harapan besar ada pada peserta lokakarya untuk menjalankan tugas mereka dalam merekrut anggota baru dan membangun PUK yang kuat di wilayah masing-masing. Keberhasilan regenerasi ini sangat penting bagi masa depan FSPMI agar terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia.