Subang, KPonline – Ketika kita menceritakan Garda Metal. Baik secara lisan maupun tulisan, pada saat itulah kita akan menarasikan kaum buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berada di garis depan dalam menyuarakan aspirasi kaum pekerja yang berjuang untuk hidup layak serta sejahtera, beradab dan berkeadilan sosial.
Karena itu, untuk tetap menjaga hal tersebut. Garda Metal terus menguatkan barisannya dengan penambahan anggota, melalui pelatihan dasar (Latsar).
Selain laki-laki, kehadiran perempuan pun mulai mendominasi agenda Garda Metal kali ini. Kelembutan sikap yang biasa mereka hadirkan pada sebelumnya, kini terlihat berbeda. Lebih tegas dan sigap, Namun sejatinya tidak akan mengurangi rasa feminim mereka, sebagai kaum hawa atau perempuan ataupun wanita.
Imas yang merupakan salah satu dari peserta perempuan dan berasal dari PUK SPAI-FSPMI PT. Sepatu Bata mengatakan; “Walau sebagai perempuan, dalam semangat juang, kita sama dengan laki-laki. Terlebih setelah menjadi anggota Garda Metal,” ucapnya kepada awak Media Perdjoeangan.
Kemudian Imas pun berharap, setelah melewati Latsar Gabungan Garda Metal ke-7 yang diselenggarakan selama dua hari pada Sabtu-Minggu (7-8/12/2019) di Curug Capolaga, Subang, Jawa Barat.
“Yang terpenting dalam gerakan adalah dengan membangun kesadaran terhadap buruh perempuan, sehingga Garda Metal tidak hanya didominasi oleh buruh laki-laki saja,” ujarnya
Selain daripada itu, perempuan Garda Metal bisa menjadi parameter. Dan kemudian tetap terus berjuang untuk hak-hak mereka sebagai pekerja perempuan, bersama Garda Metal yang merupakan salah satu pilar Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).