Kultum Sekretaris Majelis Nasional FSPMI di Jambore Nasional Perempuan 2

Bogor, KPonline – Sebanyak 97 orang pekerja perempuan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengikuti Jambore Nasional Perempuan 2 di Villa Semak Daun, Bogor dengan tema Perempuan Dalam Pusaran Politik.

Selesai melakukan shalat subuh berjamaah, Sekretaris Majelis Nasional (MN) DPP FSPMI, Yadun Muhfid, memberikan pembekalan melalui kuliah tujuh menit atau biasa disingkat dengan kultum.

Dalam Islam sangat mengajarkan kepada kita untuk berpikir jauh ke depan atau visioner. Kita diajak berpikir tentang kematian yang belum pernah kita jalani, dengan target yang jelas yaitu husnul khotimah.

“Harus jelas goalnya. Kalau ada yang bertanya apakah kesuksesan itu, maka kesuksesan sesungguhnya tidak bisa diukur sebelum kita mati. Karena kesuksesan versi manusia itu sebenarnya adalah ujian”, kata Yadun.

Wanita memiliki peran yang penting sebagai pengkader internal dalam keluarga. Wanita juga pem-backup seorang lelaki yang notabene adalah pemimpin keluarga. Tanpa adanya peran seorang wanita maka ibarat bumi yang kehilangan bulan, maka gravitasi di bumi yang merupakan penyeimbang alam akan goyah.

“Perempuan boleh jadi pemimpin, perempuan harus bermartabat menjaga marwah, sudah saatnya ambil bagian, sesuai dengan pepatah baik buruknya wanita akan menentukan baik-buruknya suatu negara”, ungkap Yadun.

Yadun mendukung kader perempuan FSPMI diberbagai daerah menjadi calon anggota legislatif (caleg) yang diusung Partai Buruh dari tingkat DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Mensosialisasikan ke masyarakat harus pandai mendengar, pandai bicara, pandai melihat, pandai dengan hati”, ucapnya.

Masih kata Yadun, masyarakat memiliki form penilaian terhadap para caleg, maka perlu upgrade diri dengan memiliki kemampuan dan pintar jangan melupakan siapa dirinya, karena itu termasuk orang yang gagal sukses.

“kesan pertama begitu menggoda selanjutnya lakukan yang baik, jangan pernah lupa untuk minta doa dan restu dari orang tua dan guru, jangan sampai lupa”, pesan Yadun. (Chuki)