Strategi Pengembangan dan Tantangan FSPMI di Batam

Batam, KPonline – Hari Sabtu (4/5/2024), agenda Diskusi dan Evaluasi bersama DPP FSPMI tentang target dan hasil Organizing berlangsung. Acara ini dihadiri oleh Vice Presiden Bidang Organisasi DPP FSPMI, Nur Yasin, S.H., beserta perwakilan dari Pekerja Muda FSPMI, Dedi.

Dalam pembukaannya, Yasin menyatakan bahwa Batam merupakan salah satu daerah yang menjadi prioritas DPP untuk pengembangan dan penambahan anggota. Oleh karena itu, Batam memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara organisasional. Selain Batam, daerah Morowali juga menjadi prioritas pengembangan.

Turut hadir dalam acara ini DPW FSPMI Kepri beserta jajarannya, KC FSPMI Batam beserta jajarannya, serta perwakilan dari semua PC SPA FSPMI Batam. Dalam sambutannya, Ketua DPW FSPMI Kepri, Deddy Iskandar, menyatakan bahwa setelah melihat data keanggotaan FSPMI, terdapat masalah yang sangat kompleks.

Dari beberapa agenda FSPMI yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan beberapa evaluasi, salah satunya adalah bagaimana mencegah Union Busting yang telah menyebar ke beberapa pabrik. Iskandar menekankan perlunya perubahan dalam pendekatan perjuangan FSPMI, yang awalnya keras baik dari luar maupun dalam, dapat berubah menjadi lebih santun, tetapi tetap teguh pada prinsipnya.

Visi dan misi tetap sama, namun cara pelaksanaannya dapat sedikit berbeda. Solidaritas dan toleransi merupakan hal yang perlu dibangun, terutama dengan diberlakukannya UU Cipta Kerja.

Selanjutnya, Ketua KC FSPMI Batam, Yapet Ramon, menyatakan bahwa peluang untuk merekrut anggota dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Secara internal, karyawan yang belum bergabung dalam serikat buruh, terutama yang sudah memiliki PUK di perusahaan mereka, harus segera diajak untuk bergabung. Sedangkan secara eksternal, masih banyak individu yang bersedia untuk bergabung namun belum terorganisir.

Untuk masalah internal, keaktifan pengurus PUK di setiap bidang juga merupakan hal yang baik untuk menarik anggota di perusahaan. Mengenai PHK sepihak, Ramon menekankan pentingnya untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan pengurus sebelum bernegosiasi. Tindakan negosiasi langsung sebaiknya ditunda, dan kehadiran FSPMI harus diutamakan dalam setiap kesempatan.

Acara ini diakhiri dengan diskusi singkat bersama para perangkat organisasi. (ali gani)