Konferensi Pers Kapolres dan Ketua KC FSPMI Kab/Kota Bekasi Pasca Aksi Unjuk Rasa

Bekasi, KPonline – Aksi unjuk rasa dilakukan kaum buruh yang berlangsung beberapa hari di Kabupaten Bekasi, tepatnya di tugu bambu runcing warung bongkok, Cikarang Barat Bekasi, rupanya menyita perhatian publik.

Pada aksi demo itu mereka menyatakan sikap bahwa buruh menolak pengesahan RUU Omnibuslaw Cipta Kerja dan sekaligus menuangkan kekecewaan terhadap Pemerintah maupun DPR RI yang di nilai tidak pro kepada masyarakat khususnya kaum buruh.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan S.Ik,M.Si pasca Aksi Buruh tersebut menggelar Konferensi Pers, bersama Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bekasi Sukamto, Sekretaris KC FSPMI Suparno dan Pangkorda Garda Metal Supriyatno di Polres Metro Bekasi Kabupaten pada Sabtu (10/10/2020).

Hal tersebut digelar guna mencegah terjadinya Informasi yang simpang siur atau Informasi hoaks setelah terjadinya Aksi unjuk rasa.

“Aksi Unjuk rasa buruh yang menyuarakan aspirasinya berjalan kondusif, tidak terjadi hal yang menggangu stabilitas keamanan secara signifikan, namun kemarin pada aksi unjuk rasa di tugu bambu runcing warung bongkok, Cikarang Barat Bekasi sempat terjadi kericuhan, pasalnya mobil komando yang terbakar karena konsleting sound sistem (bukan di bakar), dan pihak keamanan telah mengamankan oknum-oknum yang membuat kericuhan dalam unjuk rasa tersebut”. Jelas Kombes Pol Hendra Gunawan, S.IK, M.Si

Hal senada disampaikan oleh ketua KC FSPMI Bekasi Sukamto menegaskan, “aksi penolakan RUU Omnibuslaw Cipta Kerja, tiga hari kemarin dilakukan berdasarkan intruksi untuk melakukan aksi dengan damai, sebelum aksi pun kata Ia, pihaknya juga sudah memberikan surat pemberitahuan kepada pihak berwajib”.

“Sesungguhnya buruh khususnya FSPMI hanya berunjuk rasa untuk menyuarakan penolakan Undang – Undang Cipta Kerja, dan berjalan sesuai dengan instruksi untuk berunjuk rasa secara damai,” tegas Sukamto.

“Terkait mobil komando FSPMI Bekasi yang terbakar itu saya menduga karena konsleting listrik, karena biasanya dipakai hanya 1 (satu) bulan sekali tidak seperti kemarin yang secara nonstop dipakai setiap hari dikarenakan aksi buruh yang mulai dari tanggal 5 – 8 Oktober 2020 mobil komando ini dipergunakan,” pungkasnya.

Kapolres Bekasi Kabupaten Kombes Pol Hendra Gunawan, S.IK, M.Si menyampaikan aksi unjuk buruh kedepan harus dibuat pola agar aspirasi buruh tersampaikan dengan baik dan keamanan tetap terjaga.

Sukamto ketua KC FSPMI Bekasi juga menambahkan pasti ketika kami buruh khususnya FSPMI setiap akan melakukan aksi unjuk rasa selalu memberitahukan kepada pihak berwajib, karena kami selalu melakukan aksi damai, terlihat jelas anggota kami tidak melakukan sweeping, tapi kami membuat surat pemberitahuan mogok kerja dari puk masing-masing. (Yanto)

Pos terkait