Kisah Perjuangan Sosial dan Rahasia Kemenangan Perjuangan Buruh

Sidoarjo, KPonline – Mendung yang menggelayut sejak sore, angin yang bertiup dingin mengantarkan Wakil dari Tim Kopi Rebo, Agus, Fitri dan dua orang temannya bersepeda motor menuju Desa Candi, Sidoarjo pada Selasa 11 Desember 2018.

Dua kotak besar susu bubuk bayi ikut serta untuk diberikan kepada seorang ibu yang sangat membutuhkannya. Ibu tersebut bernama Ameline yang biasa dipanggil Ibu Amel.

Bacaan Lainnya

Dia adalah mualaf dari Jakarta berdarah Manado (biar ga bertanya tanya, kenapa namanya kok tidak njawani?)

Ibu tersebut memiliki dua orang putri bernama Asyifa (2 tahun 3 bulan) dan Aisya (3 bulan).

Meski terlihat normal di 2 tahun usianya, rupanya Asyifa tidak memiliki lubang anus. Pada usia 5 bulan harus dioperasi di bagian perut samping untuk dibuat lobang saluran pembuangan kotoran serta satu operasi untuk membuat lubang di pantatnya.

Beruntung dua operasi ini dibiayai oleh BPJS Kesehatan karena saat itu ibu Amel masih memegang Kartu BPJS dari pekerjaannya sebagai karyawan kontrak di sebuah perusahaan di Surabaya.

Asyifa seharusnya mendapatkan satu operasi satu kali lagi untuk menutup lobang di perutnya. Namun ternyata belum bisa dilakukan sebab kartu BPJS nya tidak bisa digunakan lantaran dirinya di PHK dari tempat kerjanya.

Menurut ibu Amel, dirinya harus membayar tunggakan iuran serta denda dengan total sekitar Rp 1,8 juta untuk bisa mempergunakannya kembali.

Ada satu hal yang membuat Ibu Amel kami sebut sebagai seorang single fighter yakni dirinya tidak ada sandaran hidup lagi di kota ini.

Lantaran dirinya merasa telah disingkirkan dari keluarganya sendiri lantaran mualafnya ditambah lagi Suaminya juga meninggalkan nya sendiri. (Stop, urusan keluarganya tidak perlu diperlebar).

Karena hal tersebut lah kenapa Tim Kopi Rebo langsung bergerak dengan membuat tulisan di media sosial sehari sebelumnya, yang langsung di viralkan melalui medsos WhatsApp dan Facebook.

Alhasil informasi tersebut di respon banyak pihak seperti FSPMI, Jamkeswatch, New Info Lantas Sidoarjo, Sarbumusi, dan Masyarakat. Dalam tempo sehari Donasi pun terkumpul dengan total Rp 3,6 juta (sebagian dibelikan susu formula).

Malam ini Tim Kopi Rebo pun meluncur ke Rumah Bu Amel dengan di ikuti beberapa elemen masyarakat diatas.

Saat itu perangkat warga sekitar pun bergabung diantaranya Ketua RT 17/RW 05 Candi Jaya, Bapak Suntoro, BPD Setempat Ibu Siti Sumiatun, NILS Sutarji, dari Serikat Sarbumusi yang diwakili Kholis dan Slamet Sayuti.

Merekapun langsung menyusun langkah Advokasi lanjutan untuk meringankan beban Ibu Amel dan mempercepat proses operasi putrinya.

Karena malam ini para perangkat RT/RW hadir maka tim bisa langsung mendapatkan surat pengantar ke kelurahan untuk bisa mendapatkan Surat Keterangan Domisili sebagai langkah awal Advokasi.

Donasi yang terkumpul pun langsung diserahkan oleh Tim Kepada kepada Ibu Amel .

Jika menilik apa yang dilakukan oleh kaum buruh dari berbagai serikat bersama masyarakat ini membuat kami teringat akan kalimat yang disampaikan oleh Heri Novianto pada Rutinan Kopi Rebo edisi 5 Desember lalu “Kenapa Perjuangan upah kita tahun ini Alhamdulillah bisa berhasil? UMK dan UMSK bisa di dapat dengan cepat”

“Saya berfikir selain karena faktor kuatnya persatuan buruh di Sidoarjo juga karena ada faktor X yang menguatkannya.”

Faktor X tersebut adalah “kaum buruh Sidoarjo mau bersama sama melakukan gerakan sosial untuk masyarakat yang sangat membutuhkan (seperti yang dilakukan malam ini) dan saya yakin mereka secara tidak langsung mendoakan perjuangan yang kita lakukan dan saya yakin lagi dia tersebut telah di Ijabah oleh Allah SWT”.

(TIM KOPI REBO/SIDOARJO)

Pos terkait