Kisah Jarwo Menyumbangkan Kemampuanya Untuk Partai Buruh

Mojokerto, KPonline – Jarwo Adalah Agus Sujarwo (38 thh) nama aslinya, seorang buruh yang mempunyai Hobby Foto memboyong peralatan nya dari rumahnya di Desa Berat Wetan Kecamatan Gedeg, Mojokerto menuju Kantor KC FSPMI Mojokerto di Sembong Jasem Kecamatan Ngoro Mojokerto yang berjarak puluhan KM.

Beberapa hari sebelumnya dirinya menyampaikan kepada Ketua Partai Buruh Exco Mojokerto, Eka Hermawati, S.H bahwa ingin membantu Partai Buruh sebatas kemampuannya yakni memfoto para Bakal Calon Legislatif agar memiliki foto profil yang terlihat serius sehingga saat dicetak di alat peraga bisa terlihat lebih bagus dibanding hanya berfoto menggunakan HP saja.

Bacaan Lainnya

Agus Sujarwo secara ikhlas tanpa meminta imbalan atas pemotretan ini, menurutnya dirinya mengetahui sendiri bahwa partai berlogo padi dengan nomor urut 6 ini telah berhasil membantu masyarakat yang menjadi korban Kecelakaan lalu lintas untuk bisa mendapatkan layanan Kesehatan di rumah sakit melalui Posko Orange beberapa saat lalu.

Dirinya merasa bahwa ternyata ada Partai dimana masyarakat mudah menjangkaunya saat mau mengadukan permasalahan, terlebih lagi banyak Posko Orange yang berada di Warung warung masyarakat itu sendiri.

Eka Hermawati pun menyambut baik usulan Agus Sujarwo yang kemudian mengumpulkan para Bacaleg di kantor tersebut pada Minggu 6 Maret 2023 bersamaan dengan agenda pertemuan Partai Buruh Exco Mojokerto.

Kepada pewarta Koranperdjoeangan.com, Eka Hermawati menyampaikan ” Terimakasih kepada bung Agus Sujarwo mengingat dengan Pemotretan ini para Bacaleg bisa terlihat lebih Baik dan bisa memiliki foto dengan Resolusi yang besar, juga karena dalam pemotretan ada pengarahan pose maka akhirnya kami punya stok foto yang bahkan tidak terfikirkan sama sekali sebelumnya.

Partai Buruh sepertinya telah memiliki keterikatan secara emosional kepada masyarakat, mampu hadir di hati masyarakat sehingga menggerakkan dirinya untuk tidak hanya sekedar memberikan suara tapi juga turut serta gotong royong membangun Partai ini dengan menyumbangkan kemampuannya yang mungkin akan bernilai besar apabila dikonversi dalam bentuk uang.

Tentunya hal hal seperti inilah yang mendukung Partai Buruh untuk menyatakan Anti Politik Uang karena beberapa faktor yang harusnya menjadi pembiayaan Partai bisa menjadi nol Rupiah karena bantuan dari masyarakat. (Khoirul Anam)

Pos terkait