Kilas Organisasi Buruh Terbesar Pertama Yang Mampu Bikin Ketar Ketir Penguasa Dengan Aksi Pemogokan

Purwakarta, KPonline – Kereta Api merupakan alat transportasi masal yang cukup digemari oleh kalangan masyarakat saat ini dibalik kemacetan yang sering terjadi dijalan raya dalam kota, lintas daerah dan lintas provinsi.

Bahkan, dibeberapa negara berusaha memanfaatkan kereta api semaksimal mungkin untuk digunakan sebagai alat transportasi utama angkutan darat.

Bacaan Lainnya

Karena selain mampu memuat penumpang dengan skala besar, kereta api dinilai bisa mengantarkan ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat waktu melalui station yang telah tersedia di sepanjang jalur perlintasannya.

Di Indonesia badan yang mengelola kereta api saat ini adalah PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang dimana, nama badan tersebut awalnya adalah Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) lalu berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), dan kemudian Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA).

Dalam perjalanannya, ternyata roda besi memiliki sejarah yang luar biasa tentang Serikat Pekerja. Tepatnya, pada tahun 1908. VSTP atau Vereniging Van Spoor-en Tramwegpersoneel merupakan Serikat buruh kereta api dan trem pertama yang lahir di Indonesia.

Dan Semaoen merupakan salah satu tokoh dalam serikat tersebut. Dimana pada saat itu, Vereniging Van Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP) adalah serikat terbesar di jamannya.

Dengan sikap tegas dan berani, Semaoen melakukan aksi aksi yang sangat berani bersama serikat buruh kereta api itu (VSTP).

Pada tahun 1918 organisasi ini giat memperjuangkan tuntutan pendapatan bagi buruh kereta api.

Kemudian, tahun 1920 timbul perselisihan perburuhan mengenai upah dan ketentuan jam kerja di SCS, VSTP, yang mana selanjutnya ia mengirimkan ultimatum kepada direksi tetapi permintaan perbaikan nasib buruh saat itu tidak berhasil.

Selama pemerintahan Gubernur Jenderal Fock (1921-1926) ketegangan antara buruh dan majikan semakin meningkat. Tindakan pemerintah melakukan penghematan anggaran belanja di Hindia Belanda serta mencabut tunjangan pendapatan yang kemudian diikuti pula dengan pemecatan pegawai, sehingga mengundang reaksi keras dari pihak VSTP berupa ancaman akan mengadakan pemogokan umum yang dituangkan dalam selebaran bulan Januari 1923.
Selanjutnya, diputuskan bahwa VSTP bergabung dengan organisasi Serikat Buruh Internasional yang berpusat di Moskow.

Dalam perundingan yang diadakan pada bulan April 1923, VSTP mengajukan tuntutan antara lain mengenai tunjangan pendapatan untuk pegawai dipertahankan, ketentuan mengenai jam kerja, pembentukan badan arbitrasi untuk menyelesaikan perselisihan buruh, serta ketentuan mengenai upah minimum sebanyak satu gulden sehari, tetapi semua tuntutan tersebut ditolak pemerintah Hindia Belanda.

Pemerintah Hindia Belanda memperingatkan pemimpin-pemimpin VSTP yang bersikap keras dan mengancam akan melakukan pemogokan. Akibatnya, Semaun benar-benar ditangkap pada tanggal 8 Mei 923, dan meledaklah pemogokan besar-besaran pegawai kereta api. Pemogokan yang diikuti oleh 13.000 buruh dari 20.000 buruh yang ada ini dimulai dari Semarang dan kemudian menjalar sampai Madiun dan Surabaya. Dalam aksi pemogokan ini turut pula buruh-buruh Belanda.

Setidaknya, Semaoen bersama VSTP dengan aksi aksinya mampu membuat pemerintahan Hindia Belanda ketar ketir saat itu.

“Senjata pekerja yang sangat ampuh untuk memaksa pengusaha adalah mogok kerja, namun jika tidak tepat dan pandai menggunakannya bisa-bisa menjadi senjata makan tuan,” ucap Semaoen.

riden hatam aziz

Pos terkait