Ketika Relawan Jamkeswatch Menggunakan BPJS Kesehatan

Bogor, KPonline – Manfaat dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Kesehatan sudah mulai dirasakan oleh masyarakat Indonesia sejak diluncurkan oleh Pemerintah sejak 2009. Sistem gotong royong yang dianut oleh BPJS Kesehatan, sangat membantu kalangan masyarakat bawah yang tidak mampu mengikuti asuransi kesehatan swasta.

Pun begitu, program JKN dengan produknya yaitu BPJS Kesehatan, masih harus diawasi dalam pelaksanaannya. Penggunaan APBN dan APBD dalam pendanaan bagi masyarakat miskin pun masih harus terus diawasi dan dikritisi. Hal ini perlu dilakukan oleh masyarakat, karena bagaimana pun juga, “uang rakyat” yang digunakan dalam program JKN dan BPJS Kesehatan tersebut.

Adalah Heri Irawan, satu diantara jutaan warga masyarakat Indonesia didaerah Kelapa Nunggal, Bogor yang sudah merasakan manfaatnya menjadi peserta BPJD Kesehatan.

Di sela-sela kesibukannya sebagai salah satu aktivis buruh dan Relawan Jamkeswatch yang sangat padat kegiatannya, akhirnya pada 13 Mei 2018 Tim Media Perdjoeangan Bogor berhasil menemui salah satu warga Kelapa Nunggal tersebut untuk mengetahui kronologis dan tahapan-tahapan dalam menggunakan program BPJS Kesehatan.

Heri Irawan salah seorang buruh pabrik di kawasan Wanaherang ini berkisah tentang kronolologi dirawatnya istri beliau. Beliau menggunakan BPJS Kesehatan sebagai salah satu bentuk jalan untuk mengobati istrinya yang sedang sakit.

Awalnya dikira sakit biasa saja, nggak taunya penyakitnya cukup serius. Hal itu yang ada dalam benak pikiran saya pada saat istri menyampaikan ada benjolan di ketiak dan rasanya sakit. Namun saya tidak bisa berdiam diri dan langsung mengantar istri berobat ke klinik terdekat dari rumah.

Tiga kali melakukan berobat di klinik daerah Gunung Putri, Bogor, namun tidak ada perubahan dan perbaikan apa-apa. Yang akhirnya pada 10 Mei 2018, dokter menyarankan saya agar istri saya untuk dirujuk ke rumah sakit. Berhubung pada Jum’at 11 Mei. 2018 saya sudah mengambil cuti untuk ikut Aksi Solidaritas Palestina di kawasan Monas Jakarta.

“Baru pada  Sabtu 12 Mei 2018 tepat pukul 14:30 WIB sampai di rumah sakit Thamrin Cileungsi dan langsung melakukan pendaftaran, dan isteri saya langsung mendapatkan penangan medis. Dokter pun meminta langsung  dilakukan operasi pada pukul 18:00 WIB. Kemudian saya menandatangani  persetujuan tindakan medis dan bius total. Jam 18.00 wib isteri saya langsung masuk ruangan operasi. Alhamdulillah jam 21:30 wib operasi berjalan lancar dan keluar dari ruangan operasi menuju ruangan rawat inap ” terang Heri Irawan secara lengkap tentqng kronologis saat mendampingi istrinya di rumah sakit.

“Saya ucapkan terimakasih kepada tim medis Rumah Sakit Thamrin Cileungsi yang sigap dalam memberikan  pelayanan kesehatan terbaiknya dan tetap memberikan  senyuman pada setiap pasien. Juga pada BPJS Kesehatan dapat dibayangkan jika saya bukan Peserta JKN-BPJS Kesehatan tanpa adanya persiapan dana tidak mungkin dapat di laksanakan operasi karena saya tahu betul biaya rumah sakit mahal. Terimakasih juga pada  PT. Niro Ceramic Nasional Indonesia yang selalu melakukan pembayaran JKN-BPJS Kesehatan tepat waktu. Semoga Jaminan Kesehatan Nasional (JKN ) semakin baik untuk seluruh rakyat Indonesia,” tambah Heri.

Penulis : Arief Rachman

Editor : Rinto