Kenapa masih saja ada buruh yang tidak percaya pimpinannya berpolitik?

Kenapa Stigma ini sering melekat pada diri buruh, dan kenapa masih saja melekat pada diri anggota Serikat pekerja.. Kenapa?

Apakah karena kita merasa selalu rendah? cuma buruh pabrik? tidak sekolah tinggi? tidak pantas ? bahkan untuk mendukung pimpinan saja kita masih enggan .. Bukahkah setiap permasalahan perburuhan terjadi pimpinan selalu hadir dan terdepan untuk menyelesaikannya?

Bacaan Lainnya

Kenapa kita hanya bisa berharap pimpinan kita bisa bernegosiasi agar upah layak didapat? … serta memperjuangkan kebijakan kebijakan yg pro buruh dalam perundingan?. dan kenapa kita enggan ketika pimpinan kita mengambil jalan untuk mendapatkan upah layak serta kebijakan itu dengan cara yang berbeda atau dengan jalur parlemen? Bukankah keputusan upah layak serta kebijakan kebijakan itu bersumber dari politik?

Mulailah berfikir , tidak akan ada orang yang akan memperhatikan buruh apabila bukan dari buruh itu sendiri, mulailah berubah bahwa kita bukanlah anak tangga yang menjadi pijakan untuk seorang yang ingin melenggangkan kekuasaannya yg bukan dari kalangan buruh, Mulailah bertekad bahwa kita bisa merubah itu semua karena kita banyak !, karena kita kompak!, karena kita kuat! dan karena kita berserikat!.

Bangkitlah kawan!!, jangan pernah biarkan pimpinan kita berjalan sendiri!, support mereka!, tegakkan kepala!, tunjukan kepada dunia bahwa buruh bisa merubah semuanya!..

Jika hidup adalah perjuangan, kita tidak layak menjadi pengecut, jadilah anggota yang gagah berani.
Turunlah, bersamalah mendukung pimpinanmu, katakan pada jiwamu “berjuanglah! menangkanlah! ” sebab kehidupan ini tidak memberikan tempat pada para yang lemah!. Semoga Caleg Rekomendasi Organisasi Sampai ke Gedung DPR (Ondri Eka Putra-TEC)

Pos terkait