Indonesia Indicator: Said Iqbal Jadi Tokoh Buruh Tervokal

Presiden KSPI yang juga Presiden FSPMI, Said Iqbal.

Jakarta, KPonline – Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam May Day 2018, Indonesia Indicator mengeluarkan hasil riset terkait dengan perburuhan. Kali ini, riset itu bertajuk “Buruh Indonesia dalam Potret Media”.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang dalam rilisnya, Rabu (2/5/2018), menyampaikan bahwa sepanjang 1 Mei 2017-30 April 2018, jumlah berita tentang buruh dan perburuhan yang dimuat 1.726 media daring lokal dan nasional mencapai 86.656. Pemberitaan mengenai buruh memperlihatkan tren meningkat secara liniar dalam setahun terakhir, dengan rata-rata 7.221 berita setiap bulan.

Bacaan Lainnya

Dalam kaitan dengan itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal menjadi tokoh tervokal di media. Pernyataan Said Iqbal dikutip 3.469 oleh media. Sementara itu, posisi kedua ditempati Direktur Eksekutif Migran Care Wahyu Susilo dengan 970 pernyataan. Selisihnya cukup besar, mencapai 2.499 pernyataan.

Sementara itu, tokoh buruh tervokal ketiga ditempati Ketua Pusat Studi Migrant Care Anies Hidayah dengan 630 pernyataan. Posisi keempat ditempati Sekjen OPSI Timboel Siregar dengan 592 pernyataan. Sedangkan, Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan menempati posisi kelima dengan 390 pernyataan.

Riset Indonesia Indicator yang menyatakan bahwa pernyataan Said Iqbal dikutip oleh 3.469 media, sekaligus membuktikan bahwa KSPI memiliki gagasan. Buruh tidak hanya menggunakan otot dan bahasa ‘pokoke’ dalam berjuang. Tetapi juga dengan pemikiran yang cemerlang.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI, Kahar S. Cahyono.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S. Cahyono menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada media yang telah membantu perjuangan kaum buruh dengan memberitakan pernyataan Presiden KSPI. Menurut Kahar, dengan diberitakan oleh media, maka gagasan dan cita-cita perjuangan kaum buruh bisa diketahui oleh masyarakat luas.

“Sebagai salah satu pilar demokrasi, media memiliki peran yang sangat penting. Dengan bantuan media, suara pekerja bisa didengar oleh masyarakat luas yang pada gilirannya diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan,” katanya.

Kahar mengajak kaum buruh untuk lebih berani menyampaikan aspirasinya melalui berbagai media, termasuk media sosial. “Jangan memfitnah, menghujat, dan berkata kasar. Cukup kita jelaskan tentang apa yang sedang kita perjuangkan. Jika itu tentang kebaikan, percayalah, masyarakat akan memberikan dukungan kepada kita,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Kahar, pihaknya melakukan kampanye #BicaralahBuruh. Kampanye ini adalah untuk mendorong kaum buruh berani bicara menyampaikan aspirasi. Untuk membekali keterampilan tentang media, pihaknya melakukan “pelatihan kampanye” di berbagai daerah untuk aktivis serikat buruh di tingkat unit kerja (pabrik) hingga pusat.

Baca juga:

Indonesia Indicator: Said Iqbal Jadi Tokoh Buruh Tervokal

“Dari 10 Narasumber yang Paling Banyak Dikutip Media, Buruh Hanya Diwakili Presiden KSPI Said Iqbal”

Indonesia Indicator: KSPI Paling Eksis di Media, FSPMI Urutan Ketiga

Pos terkait