Jakarta, KPonline – Sepanjang 1 Mei 2017 hingga 30 April 2018, jumlah berita tentang buruh dan perburuhan yang dimuat 1.726 media daring lokal dan nasional mencapai 86.656 berita. Pemberitaan mengenai buruh memperlihatkan tren meningkat secara liniar dalam setahun terakhir, dengan rata-rata 7.221 berita setiap bulan.
Demikian disampaikan oleh Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang saat memaparkan hasil riset bertajuk “Buruh Indonesia dalam Potret Media” di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Rustika menyampaikan, suara aktivis buruh kalah lantang dan pamor dibandingkan politikus dalam pemberitaan isu perburuhan di media massa. Sebab dari 10 narasumber yang paling banyak dikutip media dalam berita tentang buruh, Presiden KSPI Said Iqbal menjadi satu-satunya aktivis buruh yang bertengger di peringkat kedua dengan 3.469 pernyataan yang dikutip dari sebanyak 1.301 berita.
Ia menyebut, buruh merupakan salah satu elemen masyarakat penggerak roda perekonomian yang dianggap memiliki basis massa yang kuat dan solid. Indikasi yang memperkuat peningkatan berita buruh yang ditopang dan dipicu oleh isu politik dan pemilu, kata Rustika, bisa dilihat dari data 10 narasumber yang paling banyak dikutip pernyataannya dalam berita tentang buruh.
Salah satu temuan menarik dari riset I2, tampilnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah sebagai dua sosok politisi oposisi yang masuk dalam jajaran top ten influencer di media yang menyuarakan perburuhan dalam posisi yang berseberangan dengan pemerintah.
“Di antaranya adalah ide Fadli Zon untuk membentuk Pansus mempertanyakan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang memberikan kemudahan bagi masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia,” ujar Rustika.
Fadli Zon bertengger di posisi ke-6 top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dengan total pernyataan sebanyak 2189 dikutip dari 554 berita. Sedangkan Fahri Hamzah berada di posisi ke-8 dengan total pernyataan sebanyak 1666 dari 501 berita.
Ironisnya, tegas Rustika, dalam jajaran 10 nama, atau bahkan 20 nama terbanyak menyuarakan isu buruh di media, tak terdapat satupun politisi dari barisan parpol pendukung pemerintah.
Itu artinya, tidak banyak politisi pendukung pemerintah yang berpihak kepada buruh untuk menyuarakan kepentingannya. Sesuatu yang patut dipertanyakan, mengingat jumlah buruh di Indonesia sangat besar. Sayangnya, ketika berbicara tentang isu ketenagakerjaan, suara mereka selalu tersisihkan.
Beruntung masih ada Said Iqbal yang bisa menjadi ‘penyambung suara kaum buruh’ di Indonesia.
Baca juga:
Indonesia Indicator: Said Iqbal Jadi Tokoh Buruh Tervokal
“Dari 10 Narasumber yang Paling Banyak Dikutip Media, Buruh Hanya Diwakili Presiden KSPI Said Iqbal”
Indonesia Indicator: KSPI Paling Eksis di Media, FSPMI Urutan Ketiga
