Gaza Di Blokade, Pengangguran Di Palestina Meningkat

Gaza,KPonline – Bentrokan terbaru dengan para demonstran di luar Masjid al-Aqsa di wilayah Yerusalem timur pada Kamis (20/7) waktu setempat antara Israel dan Warga Tepi Barat Palestina kembali pecah. Insiden ini terjadi menyusul penembakan imam besar Masjid al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri.

Imam tersebut baru saja selesai menunaikan salat Isya pada Selasa (18/7) waktu setempat ketika polisi Israel mencoba membubarkan paksa para jemaah. Sheikh Ikrim Sabri dilaporkan terluka akibat tembakan tersebut dan telah dibawa ke ke Rumah Sakit Al Maqassid di Yerusalem timur.

Bacaan Lainnya

Kelanjutan kebijakan-kebijakan rasis rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina juga telah menyebabkan meningkatnya pengangguran di kalangan penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Seperti dilansir Qodsna,  mengumumkan bahwa data-data menunjukkan peningkatan pengangguran di Gaza lebih besar ketimbang di Tepi Barat, di mana sekitar 30 persen pada tahun 2007 mencapai sekitar 42 persen pada tahun 2016.

Sementara itu, tingkat pengangguran di Tepi Barat dari 17 persen pada tahun 2007 meningkat menjadi 18 persen pada tahun 2016.

Menurut Pusat Statistik Palestina, peningkatan pengangguran di antara perempuan Palestina lebih besar ketimbang laki-laki.

Pada tahun 2016, sekitar 361.000 orang di Tepi Barat dan Gaza menghadapi persoalan tentang pengangguran, dimana 207.000 orang dari mereka tinggal di Gaza.

Rezim Zionis Israel memblokade Gaza dari darat, laut dan udara sejak tahun 2006. Rezim penjajah al-Quds ini juga mencegah masuknya bahan bakar, obat-obatan dan bahan bangunan ke wilayah ini.

Lamanya blokade terhadap Gaza dan meningkatnya tekanan Israel terhadap penduduk wilayah ini telah menimbulkan berbagai persoalan terhadap warga Palestina termasuk kekurangan kebutuhan dasar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *