FSPMI Sidoarjo: Merawat Ingatan pada Pahlawan Buruh Chamim Tohari

Bojonegoro, KPonline –  Mayday 2018 memang telah berlalu. Riuhnya perjuangan untuk memperingatkan Pemerintah bahwa nasib buruh masih belum sejahtera telah di suarakan.

Teriakan teriakan hidup buruh pun sementara mereda. Kaum buruh kembali merasakan debu debu pabrik.

Namun bukan berarti, momen Mayday telah habis. Seperti yang ditunjukkan oleh SPL FSPMI Kab Sidoarjo.

Mewakili FSPMI Jawa Timur, SPL FSPMI Sidoarjo melakukan Ziarah ke Makam Chamim Tohari di Padangan Bojonegoro, Jawa Timur.

Chamim adalah seorang pahlawan buruh yang meninggal pada 8 Januari 2015 lalu.

Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di Nganjuk. Tepatnya di makam Marsinah. Semenjak 2015, agenda ziarah makam pahlawan dialihkan ke Bojonegoro .

Setidaknya ada 40 orang yang mengkuti kegiatan ini. Mereka datang dari PUK Parin, PUK Apie Indo Karunia, PUK Nachindo Tape Industry, PUK Surya Terang, dengan mengendarai 1 Bus dan 2 mobil.

Kenapa hal ini dilakukan? Kepada Koran Perdjoeangan, Pengurus Cabang SPL FSPMI Sidoarjo Khoirul Anam menyatakan bahwa tujuan dari agenda rutin ini adalah untuk merawat ingatan kepada almarhum. Mengingat kembali bagaimana militansinya terhadap nasib buruh agar bisa diterapkan pada perjuangan selanjutnya. Baik bagi anggota yang telah mengenal almarhum maupun yang belum pernah mengenalnya.

Setelah 6 jam perjalanan yang diawali dari Sidoarjo, rombongan tiba dan langsung melakukan doa bersama di Makam.

Setelah usai selanjutnya rombongan mendatangi kediaman almarhum. Disana semua hal tentang almarhum di sampaikan baik dari sisi pengurus maupun pihak keluarga.

Kembali Khoirul Anam menyampaikan, kali ini kepada keluarga almarhum bahwa Chamim Tohari dulu pernah mendidik beberapa anggota yang ternyata saat ini telah mampu menjadi kader-kader penerus perjuangan yang juga berusaha untuk mengikuti apa yang sudah di tunjukkan almarhum.

Menanggapi hal tersebut, Ibunda dari almarhum Ibu Marliah menyatakan bahwa dengan hadirnya rombongan untuk berziarah secara rutin pada momen hari buruh sedunia membuat keluarga merasa bahwa puteranya hadir.

Mengingat aura dalam setiap tutur kata rombongan, sama dengan sang putera serta merasa sangat bangga bahwa ternyata puteranya telah berbuat kebaikan yang hasilnya bisa dinikmati oleh kaum buruh secara luas.

Dia berharap segala kebaikan yang ajarkan oleh almarhum bisa terus di amalkan agar pahalanya terus mengalir.

Di dalam agenda ini juga turut diserahkan dana yang terkumpul dari hasil donasi anggota FSPMI Jawa Timur kepada Keluarga almarhum.

Berziarah ke makam pahlawan ternyata bisa membuat kita memahami bagaimana rekam jejaknya serta membuat bangga keluarga yang ditinggalkan.

Setelah hampir 1 jam berada di kediaman keluarga almarhum, rombongan pun berpamitan untuk kembali ke Sidoarjo.

(Khoirul Anam/Sidoarjo).