Fasilitasi Penerimaan Murid Baru, Bukti FSPMI Ikut Memikirkan Masa Depan Bangsa dan Anak Buruh

Fasilitasi Penerimaan Murid Baru, Bukti FSPMI Ikut Memikirkan Masa Depan Bangsa dan Anak Buruh
Penambahan kuota SPMB 10% untuk afirmasi anak buruh termasuk salah satu tuntutan Mayday 2025 yang dipenuhi Gubernur Khofifah. Bukti gerakan buruh memberikan manfaat untuk masyarakat luas. (01/05/2025) Foto : Tim Media Perdjoeangan Jatim

Mojokerto, KPonline – Anak buruh berhak mendapatkan pendidikan layak. Pokok pemikiran itulah yang akhirnya mendasari FSPMI mendorong dan memfasilitasi anggotanya dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK tahun 2025 ini.

Hal itu sejalan dengan hasil aksi May Day 2025 lalu, dimana FSPMI bersama seluruh Serikat Pekerja/Buruh di Jawa Timur. Menuntut penambahan kuota afirmasi SPMB anak buruh yang akhirnya dikabulkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah.

Bacaan Lainnya

Melanjutkan langkah itu, FSPMI Jawa Timur terus memperjuangkan pendidikan yang layak untuk buruh dengan memfasilitasi pendaftaran murid baru melalui jalur afirmasi.

Pada SPMB tahun ini, Dari data yang telah disampaikan ke Dinas Pendidikan Jawa Timur, tercatat sebanyak 103 anak buruh difasilitasi FSPMI Jawa Timur mendaftar melalui jalur afirmasi.

“Sebanyak 103 anak buruh di Jawa Timur, telah kita bantu fasilitasi masuk SPMB. Alhamdulillah, sebagian besar sudah masuk pada SMA/SMK yang dituju. Anak buruh juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih baik,” terang Ardian Safendra, Bendahara FSPMI Jawa Timur (21/06/2025).

Menurut pria yang juga menjadi Ketua FSPMI Mojokerto. Untuk kabupaten Mojokerto yang di ajukan sejumlah 20 orang dengan hasil 17 orang di terima sesuai sekolah tujuan.

Keterlibatan organisasi dalam SPMB, membuktikan bahwa organisasi Serikat Pekerja tidak sekedar berjuang dalam perusahaan atau masalah ketenagakerjaan semata. Namun juga memberi manfaat bagi masyarakat luas.

“Perjuangan buruh, tidak hanya untuk organisasi atau anggotanya saja. Namun juga harus dirasakan manfaat dan keberpihakannya untuk seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.

Dengan masuknya anak buruh pada SPMB di sekolah-sekolah unggulan atau favorit, diharapkan anak buruh memiliki kesempatan yang sama mendapatkan pendidikan layak dan tidak lagi terpinggirkan nasibnya.

Rasa syukur di terimakasih disampaikan pasangan Ismanu Huda dan Wahyuni asal Sidoarjo, setelah anaknya dipastikan masuk sekolah pilihannya.

“Alhamdulillah, anak saya masuk ke sekolah yang dipilih. Terima kasih FSPMI telah membantu kami dalam proses SPMB ini,” ucap pria pekerja PT. Pakerin ini berkaca-kaca.

SPMB tahun 2025 ini memiliki 4 jalur penerimaan, yakni jalur prestasi, domisili, afirmasi, dan mutasi. Dalam jalur SPMB, terdapat pergantian nama, jalur zonasi menjadi jalur domisili.

Penulis : Mas Iip,

Fhoto : Kontributor Jawa Timur

Pos terkait