Di Tempat Ini Selalu Menjadi Mata Air Air Mata Bagi FSPMI

Bojonegoro, KPonline – “Almarhum Chamim Tohari adalah sosok pejuang bagi kaum buruh yang selalu dekat dengan siapapun” ,selarik kalimat ini menjadi kalimat pembuka Ketua PUK PT Parin Choirul Anam dalam silaturahmi rombongan FSPMI Jawa Timur di rumah orang tua Almarhum Chamim Tohari, setelah sebelumnya mereka berziarah dimakamnya yang berjarak sekitar satu kilometer.

Di Kecamatan Padangan ,Kota Bojonegoro pada Sabtu (27/04).ini merupakan agenda rutin FSPMI Jawa Timur semenjak wafatnya Chamim Tohari.

Bacaan Lainnya

Seketika suasana pun hening,memang bagi yang mengetahui siapa pejuang ini pasti akan langsung teringat bagaimana Perjuangan semasa hidupnya,dan satu persatu terlihat menahan air mata.

PC SPL FSPMI Kab Sidoarjo ,Heri Novianto yang termasuk kawan sekolah almarhum menceritakan bahwa sebelum menjadi bagian FSPMI, Chamim Tohari adalah Karyawan yang tergolong anak emas perusahaan yang mempunyai jabatan penting dan itu berbanding lurus dengan upahnya .

Namun semua itu ditinggalkan demi FSPMI,ketika menjalankan tugas organisasi tidak bergantung pada surat Dispensasi maupun uang saku dari organisasi,Chamim bisa mengetik dan membuat konsep Perjuangan sehari semalam.

Setelah bergabung di FSPMI,posisinya semakin menurun (demosi) bahkan dari yang awalnya mempunyai mobil hingga hanya punya sepeda motor cina.

Airmata kembali mengalir ketika Heri Novianto menceritakan bahwa Pernah suatu saat almarhum harus pulang pergi Sidoarjo Bojonegoro dalam waktu sehari hanya dengan menggunakan sepeda motor butut tanpa ada rem,karena ketika kembali di Sidoarjo terlihat remnya diikat tali rafia.

Dikesempatan lain Choirul Anam yang menggantikan posisi Almarhum menjadi Ketua PUK , sambil berurai air mata juga bercerita bahwa disaat harus mengambil keputusan sulit dirinya selalu menggunakan pola pikir almarhum,karena dulu dirinya sering bersama sama dalam menghadapi sebuah kasus.

Chamim Tohari adalah panutan, sehingga disaat silaturahmi seperti ini membuat merasa kehilangan yang sangat dalam,dan sekali lagi itu yang membuat situasi ini menjadi emosional penuh dengan air mata.

Narwoko yang merupakan anak didik almarhum pun menyampaikan kekaguman nya dimana Chamim Tohari selalu sepenuh hati dan sepenuh tenaga didalam perjuangan, sebelum kepergian almarhum dirinya juga sempat dipertemukan meskipun hanya dialami mimpi,dan ketika itu dirinya merasa mencium tangan Chamim Tohari,dan ini menjadi satu kisah yang tidak terlupakan di hidupnya.

Ibunda almarhum juga membuat yang berada di tempat itu kembali mengusap air mata ketika sambil terisak dirinya berkata ” kehadiran kalian hari ini membuat saya bangga pada anak saya,mudah mudahan kalian bisa meneruskan perjuangannya dan saya selalu berdoa agar Tuhan selalu memberikan kebaikan atas Perjuangan kalian.

Satu nasehat penting hadir dari Istri Almarhum yang bernama Yuni ,menurutnya meskipun Chamim Tohari all out dalam Perjuangan ternyata dirinya dirinya tidak pernah melupakan keluarga nya,terbukti di setiap akhir pekan dirinya tidak pernah mengambil kerja lembur,di hari itu almarhum selalu menghabiskan waktu untuk anak anaknya.

Kepada FSPMI dirinya menambahkan,ketika harus melakukan perjuangan diluar sana selalu sempatkan untuk memberitahu dan selalu mengingat keluarga di rumah.(Khoirul Anam)

Pos terkait