Di Larang Masuk, Buruh PT. IST Pilih Menginap Didepan Gerbang Pabrik

Bogor, KPonline – Buruh PT. Indopenta Sakti Teguh menunggu sebuah keputusan dengan ketidakpastian. Bahkan mereka rela menginap didepan gerbang pabrik pada Rabu malam, 1 Juli 2020. Kejadian ini sontak saja mendapatkan beragam komentar dari berbagai kalangan.

Mereka yang dengan terpaksa menginap didepan gerbang pabrik PT. Indopenta Sakti Teguh merupakan karyawan shift malam, yang seharusnya bekerja sejak sore harinya.

Bacaan Lainnya

Akan tetapi, karena pihak Management perusahaan masih melarang seluruh karyawan untuk memasuki area perusahaan, kecuali yang sudah menanda tangani kesepakatan mengenai upah.

“Malam ini, kami terpaksa menginap didepan gerbang pabrik, karena hingga malam hari ini pun, belum ada kesepakatan antara pihak PUK dengan pihak Management perusahaan.

Mereka yang menginap didepan gerbang pabrik malam ini, yaitu kawan-kawan shift sore dan malam,” jelas Heri Yulianto, Ketua PUK SPL-FSPMI PT. Indopenta Sakti Teguh kepada Media Perdjoeangan.

Heri pun menuturkan, bahwa aksi menginap buruh-buruh PT. Indopenta Sakti Teguh di depan gerbang pabrik ini merupakan aksi spontanitas.

“Karena seharusnya mereka bekerja sesuai shift masing-masing. Akan tetapi, karena mereka dilarang memasuki area perusahaan, maka tidak ada pilihan lain selain menunggu keputusan dari pihak perusahaan atau kesepakatan dari kedua belah pihak,” ujar Heri.

Salah seorang buruh PT. Indopenta Sakti Teguh yang tidak ingin disebutkan namanya, menceritakan kepada Media Perdjoeangan.

Dirinya dan puluhan buruh lainnya dengan terpaksa harus menginap didepan gerbang pabrik, karena merasa bingung dengan apa yang harus dilakukan.

“Saya berangkat dari rumah dengan niat untuk bekerja. Sudah pamit dengan anak dan istri dirumah. Istri pun sudah mengetahui situasi dan kondisi saya dan kawan-kawan di pabrik.

Saya dan keluarga berharap, dan saya yakin kawan-kawan yang juga mempunyai harapan yang sama, semoga ada keputusan yang bijaksana dari pihak perusahaan. Atau segera dibuat kesepakatan yang terbaik dan win-win solution buat kedua belah pihak,” tutur laki-laki usia 30-an tersebut.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bahwa buruh-buruh PT. Indopenta Sakti Teguh dan PT. Indoagung Multikreasi Ceramic Indonesia, dilarang memasuki area perusahaan sebelum menanda tangani kesepakatan, yang diantaranya adalah tentang kesepakatan upah. (RDW)

Pos terkait