Di Balik Gerakan 2 Oktober, Ini yang Dilakukan Ketua PC SPAMK FSPMI Purwakarta

Purwakarta, KPonline – Banyak yang bilang aksi buruh 2 Oktober kemarin tidak seperti biasanya. Ada yang bilang memble, bahkan ada juga yang bilang ‘berangkat kaya macan, pulang kaya kucing’.

Ada apa? Kenapa mereka tidak mendorong pagar ketika tuntutan belum membuahkan hasil. Ataukah bergeser ke strategi?

Bacaan Lainnya

Seperti kita ketahui, 2 Oktober 2019, buruh di 10 Provinsi bergerak bersama dan tidak ada satu pun yang berujung ricuh atau anarkis dalam aksi tersebut. Bahkan cenderung bisa dikatakan aksi 2 Oktober kemarin merupakan aksi simpatik buruh FSPMI, salah satunya adalah aksi yang dilakukan di Jawa Barat dan difokuskan di Gedung Sate Bandung.

Di antara ribuan massa buruh peserta aksi yang hadir di gedung sate tersebut adalah PUK SPAMK FSPMI PT. SIWS.

Walau aksi tidak seperti biasanya, Ade Supyani selaku ketua PUK tersebut sekaligus ketua PC SPAMK FSPMI Purwakarta beserta anggotanya hadir dengan menggunakan 15 bus dari Purwakarta.

Ade sangat kecewa. Karena dalam aksi tersebut, massa buruh peserta aksi tidak bisa menjumpai Gubernur Jawa Barat.

Sebelum aksi buruh berlangsung. Untuk memberikan motivasi anggotanya bisa ikut hadir seluruhnya, Ade Supyani mengadakan lomba foto. Dalam lomba foto tersebut, Ade akan memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan kepada anggotanya.

Kepada awak Media Perdjoeangan, Ade mengatakan; “Kami atas nama PUK SPAMK FSPMI PT. SIWS mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan-rekan yang ikut hadir dalam aksi 2 Oktober. Semoga aksi kita didengar oleh pemerintah dan 3 (tiga) tuntutan kita dikabulkan.”

Langkah perjuangan buruh dalam menuntut hak hidup layak dan sejahtera sebagai seorang pekerja dengan melakukan aksi unjuk rasa merupakan suatu bentuk kewajaran.

Di balik hasrat oknum pemerintah bersama kaum kapital yang mencoba menjadikan pekerja sebagai keset atau aset, bukan memanusiakan manusia seharusnya.

Pos terkait