Dengan Kesatria Prabowo Subianto Minta Maaf

Prabowo Subianto saat berbicara dalam Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan KSPI di Gedung Djoeang 45, Jakarta Pusat, pada Minggu (29/4/2018)./FP Prabowo Subianto

Jakarta, KPonline – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, meminta maaf karena merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

Permintaan maaf ini disampaikannya terkait pengakuan Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong telah mengalami penganiayaan pada 21 September 2018.

Bacaan Lainnya

“Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami ini, kami minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannnya,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sebelumnya, setelah mendengar penjelasan Ratna, Prabowo menggelar jumpa pers pada Selasa (2/10/2018) malam dan mengecam dugaan penganiayaan terhadap anggota badan pemenangan Prabowo-Sandiaga itu.

Prabowo mengatakan, ia mempercayai apa yang disampaikan kepadanya karena merasa terusik dan khawatir saat melihat kondisi Ratna.

Menurut Prabowo, setelah memberikan keterangan malam tadi, timnya mendapatkan laporan dan cerita dengan versi berbeda. Ratna bahkan menelepon tim pemenangan Prabowo-Sandiaga dan menyampaikan permintaan maaf.

“Ibu Ratna Sarumpaet telepon tim kami minta maaf dan tulis surat kepada saya, minta maaf. Beliau mengaku bahwa Beliau berbohong,” kata dia.

Di akhir pernyataannya, Prabowo mengungkapkan, bahwa yang dilakukannya dengan memberikan pernyataan tadi malam tidak salah, tetapi terlalu terburu-buru.

“Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu. Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah,” ujar Prabowo.

Prabowo Persilakan Ratna Diproses Secara Hukum

Namun demikian, Prabowo Subianto bersyukur dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet tidak terjadi.

Capres nomor urut 02 juga sudah meminta Ratna mengundurkan diri dari tim pemenangannya.

“Saya meminta Ibu Ratna mengundurkan diri dari badan pemenangan dan beliau sudah lakukan itu. Sudah ada suratnya,” kata Prabowo.

Prabowo juga mempersilakan jika kasus ini diselesaikan dengan jalur hukum. Menurut Prabowo, Ratna Sarumpaet siap bertanggung jawab.

“Kami persilakan kalau ada proses hukum yang dilaksanakan, beliau tanggung jawab. Kami tegas, tim kami berbohong, kami minta aparat melakukan tindakan sesuai hukum,” tegas Prabowo.

Salahkah Prabowo?

Jika kita mau obyektif melihatnya, langkah yang dilakukan, khususnya oleh Prabowo, sama sekali tidak salah.

Prabowo tidak menyebut siapa pun yang telah melakukan perbuatan itu. Ia bahkan menyebut beberapa kasus yang sudah terjadi, seperti Novel Baswedan dan Hermansyah , tetapi belum ada apa-apanya. Artinya, pelaku masih tenang-tenang saja.

Selain itu, reaksi Prabowo khususnya, adalah bukti bahwa ia sangat tanggap dan sangat anti kekerasan. Apalagi hal itu menimpa seorang nenek yang sudah 70 tahun.

Melindungi yang lemah adalah langkahnya sejak masih jadi perwira TNI AD. Sensitivitasnya masih terjaga hingga hari ini.

Pos terkait