Buruh Migran Dan THR

Tangerang KPonline – Tinggal beberapa hari lagi umat islam akan merayakan hari raya idul fitri 1439H. Hari kemenangan bagi umat islam setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa.

Dihari lebaran tentu menjadi berkah bagi semuanya, pasar menjadi ramai dengan berkumpulnya pembeli dan penjual yang menjajakan dagangannya.

Bacaan Lainnya

Angkutan umum akan penuh sesak dengan penumpangnya,fakir miskin akan bergembira dengan zakat fitrahnya.

Riuh rendah anak anak kecil bermain petasan memakai baju baru sendal baru, sementara ibu ibu membuat kue lebaran sambil bercengkrama dengan kerabat.

Bagi buruh migran yang bermukim dikota besar menjelang hari raya idul fitri tidak terlepas dari kata THR dan Mudik.

THR yang jumlah besarannya sudah diatur oleh regulasi itulah yang akan dibagi oleh buruh kepada sanak saudara kerabat, handai taulan dan tentunya juga buat keluarganya.

Uang THR yang tidak seberapa itu harus dicukupkan penggunaannya sampai kemudian kembali ke kota sebagai buruh migran lagi.

Tentu dapat ditebak apa yang terjadi jika ada perusahaan yang tidak memberikan THR atau memberi tapi ala kadarnya tentu mereka akan marah dan kecewa.

Ini banyak terjadi dibeberapa perusahaan yang menggunakan jasa yayasan outsourcing, bahkan tak sedikit pula menjelang hari raya idul fitri karyawannya diputus kontrak dengan berbagai macam alasan, nanti setelah lebaran di panggil untuk bekerja kembali. (jen)

Pos terkait