Buruh Batam Suarakan #IwanBuleOut

Batam,KPonline – Cuaca yang mendung dan sedikit rintik hujan tak menghalangi kaum buruh Kota Batam untuk berunjuk rasa saat ini Rabu, (12/10), di depan Kantor Gubernur Kepulauan Riau, di Gedung Graha Kepri Kita Batam. Mereka tetap meminta keadilan terutama terkait upah yang tereduksi akibat efek domino kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu.

Ada yang unik dalam aksi demonstrasi para buruh saat ini, mereka juga menyampaikan tuntutan agar Ketua PSSI, Mochamad Iriawan yang sering di panggil Iwan Bule, untuk mundur dari jabatannya. Hal ini tentunya terkait dengan kejadian kelam dunia persepakbolaan Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu saat terjadi kerusuhan dan mengakibatkan lebih kurang 130 suporter meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Dion, Salah satu buruh di Batam yang juga asli Malang mengatakan “Saya menyoroti PSSI, yang dalam hal ini terkesan cuci tangan alias mereka tidak mau bertanggungjawab. Ada tameng dari pihak PSSI yang mengacu Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI Nah, Ketua Umum PSSI Iwan Bule berlindung di balik regulasi tersebut. Ia mengeluarkan statemen, yang seolah-olah tidak merasa bersalah”

“Saya rasa, Iwan Bule beserta jajarannya perlu mundur sebagai pengurus PSSI. Terlebih lagi manusia, yang merupakan makhluk yang dituntut untuk bisa memiliki tanggung jawab moral. Hal ini tentu berkaitan erat dengan tanggung jawab moral yang diberikan akal dan hati nurani “ Tambahnya

“Mengundurkan diri dari PSSI juga sebagai bentuk respek kepada korban tragedi Kanjuruhan”Pungkasnya

“Jadi, pada intinya Iwan Bule tak perlu mempertahankan jabatan ketua umum PSSI secara mati-matian. Toh, buat apa menjabat kalau publik sudah tidak percaya lagi, sudah nggak respek, dan sudah tidak meridhoi. Biarkan PSSI diurus oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Oleh orang yang mengerti sepakbola, dari hulu hingga hilir” Tambahnya

Seperti di ketahui pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan, PSSI lewat ketua umumnya memang ikut berbelasungkawa, menjenguk korban, membantu penyelidikan, hingga memberikan sanksi-sanksi kepada pihak-pihak yang bersalah. Tapi, apa itu cukup? Apa itu yang dimau masyarakat? Bukan cuma itu Pak Iwan.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan investigasi, namun beberapa temuan yang di informasikan oleh pihak kepolisian tersebut terkesan tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Hal ini diungkapkan oleh beberapa suporter yang menyanggah pernyataan dari pihak kepolisian.

Salah satunya yang terbaru adalah terkait penemuan penggunaan gas air mata yang telah kadaluarsa. Kepolisian menyampaikan bahwa gas air mata yang kadaluarsa justru berkurang efektifitasnya saat digunakan. Pernyataan ini ditentang keras salah satu suporter yang diwawancarai di salah satu media, bahkan suporter tersebut berani mengatakan agar pihak kepolisian untuk merasakan sendiri efek gas air mata tersebut.

Sekali lagi dunia olahraga Indonesia, khususnya sepak bola berduka. Dan para buruh yang juga banyak menyukai ‘bola’, turut bersedih dan prihatin. Mereka juga sangat menyayangkan tindakan arogan kepolisian, saat seharusnya mengamankan kegiatan-kegiatan dengan jumlah massa yang banyak. Hingga saat ini, proses penyelidikan dan beberapa pihak telah ditetapkan menjadi tersangka

Pos terkait