Beginilah Awal Mula Berdirinya Omah Buruh (6)

Bekasi, KPonline – Berdirinya Omah Buruh tidak lepas dari rentetan pergerakan buruh, khususnya di Bekasi dan umumnya di Indonesia. Gerakan ini menggeliat mulai tahun 2002, setelah SPMI yang masih bersifat unitaris dan berafiliasi dengan SPSI Reformasi berubah dan memisahkan diri menjadi Federasi sendiri dengan nama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia yang disingkat FSPMI.

FSPMI yang terbilang organisasi baru terlihat sangat agresif dalam setiap aksi yang dilakukan untuk kepentingan anggota maupun masyarakat. Sekecil apapun issu yang muncul di masyarakat, FSPMI menghimpun kekuatan untuk melakukan aksi massa. Dan tidak hanya FSPMI, tetapi juga melibatkan organisasi yang lain.

Bacaan Lainnya

Karena itulah, kami melahirkan forum komunikasi lintas serikat pekerja di kawasan EJIP. Saat itu, anggotanya tidak hanya FSPMI. Akan tetapi semua serikat pekerja yang ada dikawasan EJIP.

Keberadaan forum ini membuat pergerakan semakin berarti. Setelah mendapat masukan dan saran dari beberapa orang anggota dan perangkat KC maupun PC SPA FSPMI, akhirnya dibentuklah forum komunikasi FSPMI untuk kawasan EJIP, Delta Silicon, dan Hyundai yang disingkat FK-EDH FSPMI. Saat itu Nurdin Muhidin yang dikenal orator Nasional menjadi ketua. Sedangkan saya menjadi bagian dari pengurus Forum Komunikasi EDH, sebagai Wakil Ketua.

Pergerakan FK EDH FSPMI mulai terlihat gesit dan mengena karena sangat dekat dengan anggota dikawasan EJIP, Delta Silicon dan Hyundai. Sehingga saat itu sering disebut-sebut dalam candaan perangkat, bahwa Forum Komunikasi EDH layaknya KC kedua FSPMI. Hal ini, karena, anggota SPA FSPMI kawasan EJIP, Delta Silicon dan Hyundai sering berdiskusi dan mengadakan konsolidasi dengan pengurus Forum Komunikasi EDH FSPMI dibanding dengan perangkat organisasi (PC atau KC FSPMI) yang ada di Yapink Putra No.11 Tambun Bekasi yang saat itu belum luas dan semegah saat ini.

Awal pergerakan mulai terlihat sejak penutupan perusahaan PMA Jepang PT. MTPDI yang tanpa sebab dan secara tiba-tiba. Saya anggap dari sinilah lahir yang namanya solidaritas. Bagi saya, ada kenangan tersendiri bersama kawan-kawan PUK SPEE FSPMI PT.MTPDI. Setiap pulang kerja selalu datang bertemu dengan kawan-kawan yang sedang berjuang. Dari sinilah saya mulai merasakan pentingnya berorganisasi. Dalam ingatan saya, PT.MTPDI ditutup bulan Desember 2007 dengan jumlah pekerja yang ter PHK kisaran 720 anggota.

Belum hilang dari ingatan saya penderitaan kawan-kawan PUK SPEE FSPMI PT.MTPDI, sudah terdengar lagi kabar bahwa akan ada perusahan yang akan tutup di kawasan Delta Silicon, yaitu PT. Kymco Lippo Motor Indonesia dan dikawasan EJIP PT.CMKS Indonesia yang mana kedua perusahaan tersebut terdapat anggota FSPMI.

Ada catatan penting bagi PUK SPL FSPMI PT. Marsol Abadi Indonesia khususnya (PUK dimana saya bekerja), saat proses pentutupan PT. CMKS Indonesia karena berkat kawan-kawan PUK SPEE PT.CMKS Indonesia yang memberikan penjelasan kepada anggota PUK SPL FSPMI PT.Marsol Abadi Indonesia tentang pentingnya sebuah dana perjuangan untuk menghadapi hal-hal yang tak terduga seperti penutupan perusahaan. Sehingga lahirlah yang namanya dana perjuangan sebesar 1 % diluar COS yang dipotong secara payroll bersamaan dengan COS atau iuran. Seingat saya, PUK SPEE FSPMI PT.CMKS Indonesia ditutup bulan Nopember 2008 dengan jumlah pekerja yang ter PHK kisaran 575 anggota.

Penyelesaian kawan-kawan PUK SPEE FSPMI PT. MTPDI dan PT. CMKS Indonesia bisa terselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Berbeda halnya dengan kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT.Kymco Lippo Motor Indonesia yang masih panjang perjuangannya sehingga sempat dijadikan base camp bagi Forum Komunikasi FSPMI kawasan EDH.

Dari base camp di tenda perjuangan kawan-kawan PUK SPAMK PT.Kymco Lippo Motor Indonesia inilah akhirnya ada konsolidasi-konsolidasi, rekruitmen anggota sampai musnik PUK-PUK dilakukan. Karena tempat atau kantin yang ada sangat luas sehingga dapat menampung anggota yang sengat banyak. Akhirnya setiap aksi besar seperti May Day, BPJS selalu start dari tenda perjuangan kymco.

Di saat belum selesai perjuangan kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT.Kymco Lippo Motor Indonesia, terjadi lagi perselisihan yang akhirnya menimbulkan mogok kerja kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT.Kanefusa Indonesia. Sehingga tenda perjuangan dipindahkan ketenda perjuangan PUK SPAMK FSPMI PT.Kanefusa Indonesia.

Di sini saya mulai merasakan hal yang sangat berbeda dari kasus-kasus penutupan maupun pemogokan sebelumnya. Karena di PT. Kanefusa Indonesia ada dua serikat pekerja yaitu FSPSI dan FSPMI. Perlu diketahui juga bahwa ketua PUK FSPSI PT.Kanefusa Indonesia pernah menjadi pengurus Forum Komunikasi lintas serikat pekerja yang ada dikawasan EJIP penulis ceritakan diatas.

Saya merasakan beratnya perjuangan kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT. Kanefusa Indonesia karena FSPSI tidak turut serta mogok bahkan tetap bekerja seperti biasa layaknya tak ada masalah yang terjadi. Dalam perjuangan akhirnya kawan-kawan PUK SPAMK PT.Kanefusa Indonesia ter PHK semua dengan jumlah pekerja kisaran 150 orang

Detik-detik selesainya perjuangan kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT.Kanefusa Indonesia selesai seluruh anggota FSPMI Kabupaten/Kota beserta perangkat merencanakan meminta kawasan EJIP mau memberikan tanah untuk pendirian sekretariat FK EDH.

Akhirnya tenda perjuangan dibongkar dan akan di tempatkan sebelah barat kawasan EJIP dekat PT.Jagad Karimbanusa. Tetapi saat itu dilarang sama security dan pengelola kawasan EJIP bahkan terjadi perdebatan dan kejar-kejaran.

Karena tempat itu ada di pinggir kali kawasan EJIP yang menurut hemat kami saat itu tanah pinggir kali tersebut adalah tanah tidak bertuan. Setelah perdebatan, kejar-kejaran bahkan sampai membuka peta kawasan.

Saat dilihat peta wilayah kawasan EJIP, di kawasan EJIP bagian luar ada sebuah jembatan yang masih buntung alias belum rampung. Tetapi tidak terlihat dalam peta yang ditunjukan. Maka pengurus FK EDH dan kawan-kawan buruh menanyakan itu jembatan milik siapa? Menurut pengelola kawasan, jembatan tersebut akan di serahkan ke pemerintah Kabupaten Bekasi. Akhirnya saat itu jembatan yang belum rampung pengerjaanya tersebut kami jadikan tempat mendirikan tenda perjuangan yang tadinya digunakan oleh kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT.Kanefusa Indonesia hal itu terjadi awal tahun 2011.

Hari-hari pertama Omah Buruh di jembatan yang belum rampung menjadi bahan omongan dimana-mana. Pro dan kontra. Bahkan pengelola kawasan EJIP sering datang untuk mengambil fotto atau melihat-lihat apa saja yang dilakukan kawan-kawan buruh FSPMI di Omah Buruh.

Aktifitas Omah Buruh meningkat mulai akhir tahun 2011 pasca buruh tutup tol Cikarang Barat meminta penetapan UMK dan UMSK 2012 Kabupaten/Kota Bekasi saat itu peristiwa itu sangat terdengar gaungnya dan Bekasi menduduki posisi atas nilai UMK dan UMSKnya se Jawa Barat bahkan Indonesia ditahun 2012.

Tahun 2012 menjadi tahun kebangkitan dan kesadaran bagi buruh Bekasi untuk berserikat atau bergabung dengan FSPMI, bahkan banyak dari serikat lain yang sudah terbentuk baik yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) apalagi konfederasi lain sangat ingin pindah bergabung ke FSPMI, karena melihat pergerakan FSPMI yang terlihat dinamis dan terbuka dengan anggota yang baru dirundung masalah seperti status yang ga’ jelas, upah yang jauh dibawah UMK, diskriminasi dll.

Grebeg pabrik menjadi cara terakhir yang paling jitu dan sering dilakukan FSPMI dalam memperjuangkan anggota. Puluhan PUK SPA FSPMI yang ada di perusahaan terbebas dari perbudakan pengusaha hitam. Dalam setiap aksi FSPMI selalu menyuguhkan issu-issu yang sangat populer. Seperti tolak kawasan ekonomi khusus (KEK), tolak upah murah, jalankan SJSN, Hapuskan Outsoucing, penjarakan pengusaha nakal. Sehingga hal ini berdampak positif dalam penambahan jumlah PUK maupun anggota, dulu pengurus mencari anggota tapi mulai 2012 sampai dengan sekarang mereka (buruh) mencari FSPMI untuk diterima menjadi bagian dari perjuangan FSPMI.

Penambahan anggota PUK SPA FSPMI meningkat diatas 100% bahkan untuk sektor logam diatas angka 200% untuk kenaikan jumlah PUK nya, di tahun 2012 saja + 89 PUK terbentuk di omah buruh ini. Konsolidasi tiada henti tak melihat waktu dari pagi, siang bahkan malam setiap harinya ribuan buruh memadati omah buruh, mereka tak mengenal waktu dan cuaca.

Dalam proses penambahan PUK maupun anggota SPA FSPMI tak lepas dari peran aktif kawan-kawan yang tinggal di Omah Buruh, kawan-kawan biro di masing-masing SPA FSPMI, kawan-kawan Garda Metal yang selalu ada di Omah Buruh tanpa mengharap imbalan materi dari organisasi. Jasa kawan-kawan sangat besar dalam pengembangan anggota, kesetian dan loyalitas kawan-kawan sangat mulia demi organisasi bernama “FSPMI”.

Gaung Omah Buruh terdengar seantero jagad. Banyak pejabat pemerintahan, LSM, serikat pekerja hadir diomah buruh ingin melihat aktifitas apa saja yang dilakukan buruh bahkan bertanya dan belajar bagaimana FSPMI bisa mengorganisir ribuan buruh dari berbagai latar belakang dan permasalahan yang beragam. Omah buruh layaknya sekretariat kedua FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi tak pernah sepi dari kegiatan organisasi dan kemanusian. Hal ini terlihat dari sangat aktifnya kawan-kawan buruh terhadap bencana yang menimpa negeri ini seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan gunung meletus.

Entah sampai kapan keberadaan Omah Buruh ini. Sebab melihat sebelah barat jembatan arah kawasan MM2100, jalan akan segera dibangun. Jembatan nampaknya akan segera digunakan.

Harapan saya, kelak apabila jalan telah selesai dibangun dan resmi digunakan ada lokasi pengganti agar Omah Buruh tetap ada dengan segala bentuk dan kesederhanaanya. Sehingga buruh FSPMI Bekasi dapat terlayani dengan baik. Saya mengusulkan jembatan tersebut diberi nama “Jembatan Perjuangan Buruh” sehingga kita bisa mengabadikan Omah Buruh.

Penulis: Yanto. Artikel ini ditulis tahun 2014. Saat itu, pria kelahiran Wonogiri ini menjabat sebagai Sekretaris PUK SPL FSPMI PT.Marsol Abadi Indonesia – PT.Taiyo Marsol Indonesia dan Wakil Ketua I Pimpinan Cabang  SPL FSPMI Kab./Kota Bekasi.

Tulisan lain terkait Omah Buruh:

Omah Buruh: Kesetiaan yang Tak Tergantikan (1)

Omah Buruh: Intimidasi Itu Nyata di Depan Mata (2)

Omah Buruh: Tempat Kami Menyatukan Hati (3)

Omah Buruh: Saat Mereka Membutuhkan Bantuan (4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *