Apakah Koperasi Sekedar Tempat Ngutang?

Bogor, KPonline – Koperasi di era modern seperti sekarang ini, seakan-akan kurang populer dan enggan untuk dilirik oleh publik. Padahal, koperasi merupakan sebuah wadah publik untuk mengintegrasikan kemampuan secara bergotong-royong.

Kita sebenarnya sudah mahfum apa arti dan makna gotong-royong. Apalagi dalam sendi-sendi kehidupan sosial kemasyarakatan negeri yang kita cintai ini.

Bacaan Lainnya

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama.

Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Dari pengertian koperasi ini, sudah seharusnya kita tergerak untuk berkoperasi, baik berdasarkan jenis-jenis usahanya ataupun berdasarkan kelompok usaha dan atau berdasarkan keanggotaan yang didirikannya.

Asalkan syarat-syarat dalam pendirian koperasi tersebut terpenuhi, sesuai dengan aturan-aturan perkoperasian di Indonesia.

Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

Tujuan koperasi yang sungguh mulia ini, ternyata tidak diikuti oleh ekspektasi yang diharapkan. Bahkan, yang membuat miris, masih banyak kalangan masyarakat yang menganggap koperasi sebagai tempat untuk meminjam uang.

Pemikiran sebagian kalangan masyarakat Indonesia yang masih seperti itu pun juga tidak salah juga. Promosi terkait perkoperasian, dari tahun ke tahun semakin kurang gaungnya.

Terlebih-lebih koperasi yang berdasarkan jenis keannggotan suatu lembaga, salah satu contoh saja Koperasi Solidaritas Pekerja Bogor yang belum lama ini terbentuk dan berdiri.

Koperasi berdasarkan jenis kelompok keanggotaan ini, kaum pekerja, bisa saja menjadi populer jika ekslusifisme kaum pekerja diterapkan. Dalam pemikiran masyarakat yang awam, hanya para pekerja saja yang boleh menjadi anggota.

Pemikiran-pemikiran yang agak sempit tersebut, haruslah dicerahkan dengan metode-metode promosi yang tepat sasaran. Gencar dan kontinyu dalam penyampaian gagasan kebangkitan ekonomi kerakyatan. Setidaknya hal ini akan mengubah cara pandang dan pemikiran sempit yang selama ini berkembang di masyarakat, bahwa koperasi itu tempat meminjam uang.

Sehingga, eksistensi koperasi kedepannya akan semakin melekat di hati masyarakat luas.

“Target keanggotaan hingga akhir tahun 2018 ini, Koperasi Solidaritas Pekerja Bogor sebanyak-banyaknya. Meskipun yang baru terdaftar secara resmi baru sekitar 1600an anggota,” jelas Purwanto salah seorang staff Koperasi Solidaritas Pekerja Bogor pada Jumat 2 November 2018.

Selain metode promosi yang kurang menyebar keseluruh lapisan masyarakat, tingkat kesadaran masyarakat akan peningkatan ekonomi secara mandiri dan bersama-sama masih rendah dan sangat kurang. Sehingga masih dibutuhkan waktu yang cukup lama menuju proses tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Heru Purnairawan, salah seorang staff Koperasi Solidaritas Pekerja Bogor, “Banyak warga masyarakat sekitar, yang menanyakan tentang Koperasi Solidaritas Pekerja Bogor, bahkan mereka menanyakan apakah bisa meminjam uang di koperasi ini?”

Kedepannya, tidak menutup kemungkinan Koperasi Solidaritas Pekerja Bogor akan mampu membangun sebuah bank berbasis koperasi, rumah sakit berbasis koperasi dan segala kebutuhan hidup masyarakat luas yang berdasarkan dan berbasis koperasi. Sesuai dengan tujuan koperasi, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup secara bersama-sama. (RDW)

*sumber : sebagian dari Wikidpedia

Pos terkait