Antisipasi Virus Corona, Morowali Hentikan TKA dari China

(Foto: dok. Adriansyah Manu/Kumparan)

Kendari,KPonline – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, di kabarkan menghentikan penerimaan tenaga kerja asing (TKA) asal China guna mengantisipasi merebaknya virus Corona.

Sementara 3,000 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang dipekerjakan disana akan mengikuti medical check up dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Koordinator Media Relation PT IMIP Dedi Kurniawan mengatakan sejak 10 hari lalu, pihaknya menghentikan penerimaan TKA asal Wuhan Provinsi Hubei, China.

“Manajemen PT IMIP sudah membuat kebijakan untuk mengantisipasi sejak kabar wabah virus corona menyebar hingga di Indonesia,”ungkapnya kepada media

“Sekarang kita hentikan seluruh penerimaan TKA ke Morowali,” tambahnya

Dedy menyebut pekerja asal China di IMIP sekitar 3.000 orang. Perusahaan berbendera Tiongkok ini masih membutuhkan sekitar 1.000 orang TKA untuk menuntaskan pembangunan pabrik.

Menurutnya, penghentian penerimaan TKA China ini akan memperlambat proses penyelesaian pembangunan pabrik dan telah menjadi kebijakan seluruh direksi, manajemen dan investor di dalam sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan masuknya virus Corona

Ia melanjutkan, bagi pekerja yang izin pulang merayakan Imlek ke kampung halamannya di China, diminta untuk tidak kembali terlebih dahulu ke Indonesia.

Sementara itu melansir The Guardian, Senin (27/1/2020), para ahli telah memperingatkan tentang dampak penyebaran virus corona yang berasal dari kota Wuhan, China.

“Ada 100.000 orang yang terkena virus itu, meskipun sejauh ini, hanya 2.000 kasus yang dikonfirmasi. Kebanyakan di kota Wuhan, China, tempat virus itu pertama kali ditemukan,” ujar seorang ahli kesehatan masyarakat di Imperial College, Profesor Neil Ferguson.

Ferguson mengatakan saat ini, ada banyak turis China di seluruh Eropa. Kecuali, jika turis ini berhasil mengendalikannya.

Ferguson, yang timnya telah mensimulasikan penyakit untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan timnya telah memperkirakan virus ini memiliki tingkat reproduksi 2,5-3. Artinya, setiap orang yang terinfeksi berpotensi menularkannya ke tiga orang lain.