Aksi Bela Upah Diwarnai Sweping ke Pabrik-Pabrik

Medan, KPonline – Aksi unjuk rasa bela upah buruh yang bertujuan Kantor Gubernur Sumateta Utara hari ini 12 Nobember 2018 di ikuti oleh buruh Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara.

Punya cara yang berbeda dalam penggiringan masa aksi menuju titik utama, Konsulat Cabang (KC) FSPMI Kota Medan tetap melakukan penyeweepingan meminta perwakilan ke perusahaan-perusahaan agar mengikuti aksi unjuk rasa damai bela upah buruh.

Bacaan Lainnya

Terpantau oleh koresponden Media Perdjoeangan Kota Medan, penyeweepingan yang di komandoi oleh Apen Manurung selaku Panglima Kordinator Garda Metal Provinsi Sumatera utara ini mengakibatkan kemacetan yang luar biasa dengan memakan waktu kurang lebih dua (2) jam lamanya di Jalan yos sudarso Kota Medan.

Kemacetan yang timbul bukan karena disengaja dilakukan oleh peserta aksi, Eko Sudaryanto selaku wartawan Media Perdjoeangan melihat hal ini karena diperlamanya pengeluaran perwakilan pekerja dari satu perusahaan yang terkena sweeping.

Bukan hanya tentang kemacetan, sweping yang dilakukan di kawasan industri mabar kota Medan ini juga mengalami keributan yang di sebabkan oleh para oknum perusahaan yang mencoba memancing kemarahan para buruh yang mendatangi perusahaan.

Massa aksi FSPMI Suamatera Utara bergerak menuntut upah layak, Senin (12/11/2018).

Akibatnya adu argumen dan cekcok tidak bisa di hindari dalam aksi sweeping tersebut.

Terlihat di salah satu perusahaan terjadi cekcok karena oknum yang mewakili perusahaan mengatakan telah mengeluarkan pekerjannya untuk ikut meramaikan aksi bela upah ini.

Merasa di bohongi, buruh yang sedang melakukan penyeweepingan yang di wakili Apen Manurug merasa bahwa pihak perusahaan tersebut telah berbohong.

“Tidak ada perwakilan pekerja dari perusahaan ini di barisan peserta aksi, jangan bohongi kami. Kami hanya meminta perwakilan pekerja di perusahaan untuk ikut bersolidaritas dalam aksi hari ini, dan itupun atas pemberitahuan melalui surat yang telah kami sampaikan ke pihak perusahaan jauh-jauh hari sebelumnya,” ujarnya.

Dia menegaskan, kenapa tidak disiapkan saja menunggu sampai kami datang keperusahaan ini. Bukan mala memperlamanya.

“Padahal kami sudah menjalankan prosedurnya, dan jika memang menolak mengirimkan perwakilannya maka baleslah dengan surat jauh hari sebelumnya, dengan begitu kami tidak akan kesini. Bukan seperti ini yang coba-coba membohongi kami” ketus Apen dari mobil pengeras suara yang sering di sebut sebagai Mokom (Mobil Komando) oleh para buruh ini.

Hal tersebut menjadi kericuhan yang cukup lama, dan akhirnya perusahaan mengeluarkan beberapa perwakilan perusahaan untuk ikut dalam kegiatan aksi unjuk rasa yang terkodinir hari ini.

Selanjutnya ratusan peserta aksi ini kembali berjalan berkompoi sambil berorasi dan mendengarkan musik dari mobil pengeras suara tersebut menuju titik kumpul pertama untuk bergabung bersama ratusan buruh dari Kab. Deli Serdang.

Penulis: Eko Sudaryanto
Editor: Afriyansyah

Pos terkait