Akhir di Bawah Hujan

Deli Serdang, KPonline – Hai semua, perkenalkan aku Adit Prayoga. Teman-temanku biasanya memangilku Adit. Sekarang ini aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas tepatnya kelas 12

Aku memiliki 3 sahabat yaitu Ryan, Ilham, dan Andika. Kami bersahabat mulai dari kelas 11.

Pada suatu pagi aku datang ke sekolah seperti biasa dan langsung menyapa sahabat-sahabatku yang sudah datang terlebih dahulu

“Hai bro,” sapaku dengan nada yang sedikit tinggi.

“Hai,” jawab mereka bertiga dengan serentak.

“Kelihatanya lo lagi bahagia banget,” tanya Ilham kepadaku.

“Gak kok bro,” jawabku sambil tersenyum.

Bel pun berbunyi pertanda pelajaran hari ini akan di mulai. Pak Dodi memasuki kelas dengan senyum yang ramah. Pak Dodi adalah guru sejarah di sekolah ini yang terkenal baik.

“Anak-anak hari ini kita akan ulangan untuk bab V. Bapak kasih waktu 15 menit untuk kalian membacanya,” kata pak Dodi

“Siap pak,” semua anak menjawab dengan serentak.

Waktu 15 menit pun berlalu.

“Oke anak-anak, waktu ulangan hanya 50 menit. Jadi gunakan waktu itu sebaik-baiknya,” jelasnya.

“Siap pak,” jawab anak-anak.

“Adit, tolong bagikan kertas ulangan ini,” suruh pak Dodi.

Adit menganguk dan tersenyum. Adit pun langsung membagikan kertas ulangan tersebut namun tiba-tiba iya terjatuh

“Adit kamu kenapa?” Tanya pak Dodi.

“Saya gak papa kok pak,” jawab Adit.

Lalu Adit kembali membagikan kertas dan duduk di bangkunya. Adit mengerjakan ulanganya dengan memegang kepala yang sedikit pusing.

Bel istirahat pun berbunyi.

Adit dan tiga sahabatnya langsung beranjak dari kursi dan berjalan menuju kantin.

“Kita mau makan apa?” Tanya Andika.

“Aku lagi pingin somay, ” Jawab Ryan.

“Ide yang bagus tuh, Ryan.” Seruh Ilham.

“Kalau kamu Dit, mau makan apa?” Tanya Andika.

“Aku sama aja seperti kalian,” jwab Adit.

“Minumnya seperti biasa kan,” tanya Andika.

“Iya,” jawab serentak

Jam istirahat pun tinggal 5 menit lagi.

“Dah biar aku aja yang bayar,” kata Adit.

“Gitu dong,” serentak Qndika, Ilham, Ryan.

Adit pun berjalan untuk membayar semua makanan dan minuman yang mereka pesan. Namun baru berjalan beberapa langkah adit jatuh dan kali ini jatuhnya menyebabkan dia tak sadarkan diri. Ketiga temanya langsung menghampirinya

“Dit kamu kenapa?” Tanya Ilham sambil menepuk-nepuk pipi Adit).

“Ayo kita bawa aja ke UKS,” seru Ryan.

Setelah sampai di UKS, semua cara sudah di lakukan untuk menyadarkanku. Namun semuanya tidak berhasil. Kemudian bu Santi selaku penjaga UKS menelepon ibunya Adit.

“Hallo bu, saya dari pihak sekolah ingin memberitauhakan ibu bahwa anak ibu yang bernama Adit tidak sadarkan diri,” kata bu Santi.

Telepon langsung terputus.

Aku dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit aku dibawa ke UGD untuk di periksa. Setelah itu aku dimasukan ke ruang perawat.

Tubuhku di penuhi alat-alat kedokteran seperti infus, alat bantu nafas oksigen dan pendekteksi denyut nadi.

Tiba-tiba dokter memangil ibu ku

“Orang tua dari Adit?” Tanyak dokter.

“Iya dok. Nagaimana keadaan anak saya,” jawab bu Adit.

“Maaf bu anak ibu mengidap penyakit kanker otak. Dimana kanker otak adalah pertumbuhan sel tidak normal (tumor) pada otak yang bersifat ganas dan saat ini anak ibu adit sudah masuk stadium 3 dimana tumor tidak menyerupai sel normal dan perkembnganya aktif,” kata dokter.

Setelah mendengar kata-kata dokter, ibu Adit memberi tau ke Adit bahwa dia harus menjalani pengobatan agar dia bisa sembuh. Adit pun mengiyakan yang disuruh oleh ibunya.

Hari-hari Adit di penuhi alat-alat dokter yang membuat dia tidak nyaman. Namun dia tetap bertahan sebab 3 sahabatnya selau menjenguknya dan mengajarinya materi baru sepulang sekolah sahabat-sahabatnya.

Beberapa bulan kemudian

Adit sudah enakkan dan dia minta kepada mandi teman-temanya untuk bisa mandi hujan bersamnaya.

Mereka pun mandi hujan dengan melihat adit yang sangat bahagia. Selang 5 menit kemudian kebahagiaan Adit berubah jadi tidur dia untuk selamanya.

Sahabat-sahabtnya mengenal Adit sebagai seorang yang sangat baik dan akan di kenang mereka.

Penulis: Amatasyah Fadillah Siswi Kelas XI SMK Dwi Tunggal.