Ada Pabrik Ivanka Trump di Subang. Begini Kondisi Buruhnya.

Jakarta, KPonline – Kehidupan buruh pabrik membuat pakaian untuk label Ivanka Trump benar-benar memprihatikan. Para buruh mendapatkan upah yang murah. Sehingga mereka tidak dapat menafkahi kehidupan keluarga mereka dengan layak.

Diberitakan tribunnews.com, Rabu (19/7/2017), The Guardian telah berbicara dengan beberapa pekerja di pabrik PT Buma di Subang, Indonesia, yang membuat pakaian Ivanka Trump. Upah para buruh di perusahaan ini merupakan salah satu upah yang terendah di Asia. Namun demikian, target produksinya sangat tinggi. Hal ini membantah, bahwa produktivitas para buruh di Indonesia rendah.

Bacaan Lainnya

Salah satu buruh yang bekerja di perusahaan itu adalah Alia. Dia telah bekerja di pabrik setelah lulus sekolah menengah pertama. Dari pekerjaan itu, Alia hanya bisa menyewa dua kamar di sebuah rumah kos berdebu seharga 30 US Dollar (Rp399.420) sebulan.

Anak-anak Alia tinggal bersama nenek mereka. Ini cara yang selalu digunakan buruh untuk menyiasati keinginan mereka yang minim. Akibatnya, anak-anak itu terpisah dari orangtuanya. Upah yang diterima Alia sekitar Rp 2,3 juta.

Selain Alia, Sita (23) juga bekerja di perusahaan tersebut. Dia harus putus kuliah saat orangtuanya jatuh sakit dan mulai bekerja di pabrik tahun lalu. Namun demikian, Sita mengatakan mengatakan bahwa kontraknya akan segera diakhiri setelah tujuh bulan bekerja.

“Itu salah satu cara perusahaan untuk mengatasi biaya tambahan,” katanya.

Sebagai pekerja kontrak, dia tidak akan mendapatkan pesangon apapun.

“Saya tidak tahan lagi,” curhat Sita. Lebih lanjut dia mengatakan, “Saya bekerja lembur tanpa dibayar setiap hari dan hanya mendapat Rp2,3 juta sebulan.”

Eka, seorang ibu tunggal berusia 30-an dengan dua anak, yang telah menghabiskan tujuh tahun mengatakan bahwa ia menyukai pekerjaannya ini.

“Tidak terlalu sulit,” tuturnya.

Sama seperti Eka, Yuma, seorang wanita muda yang belum menikah juga mengatakan hal yang sama.

“Saya senang bekerja di sini. Orangtua saya adalah petani dan itu adalah pekerjaan yang melelahkan. Di sini, setidaknya ada AC,” jelas Yuma.

Menurut rata-rata pekerja yang membuat pakaian Ivanka Trump di Indonesia, mereka tidak dilecehkan dengan kejam. Namun situasi mereka jauh dari istilah “wanita yang bekerja”. Selain upah per bulan, setiap pekerja wanita juga mendapatkan keringanan. Seperti cuti hamil yang dibayar 3 bulan (biasanya dibagi antara 6 minggu kehamilan dan 6 minggu setelah kelahiran).

Lalu asuransi kesehatan dan bonus bulan sebesar 10,50 US Dollar (Rp150.000) jika tidak mengambil cuti untuk haid. Ada 2.759 buruh di pabrik ini.

Menurut sebuah foto sebuah jadwal yang ditunjukkan seorang pekerja kepada The Guardian, target produksi antara jam 7 pagi sampai 4 sore adalah antara 58 sapai 92 pakaian per periode. Sementara jumlah aktual yang dihasilkan dicatat sekitar 27 sampai 40 pakaian.

“Manajemen semakin pintar. Mereka menghapus jam 4 sore kartu identitas kami sehingga Anda tidak dapat membuktikan apapun,” ucap Wildan, seorang pekerja laki-laki berusia 25 tahun.

The Guardian telah mencoba mendekati Gedung Putih untuk mendapat jawaban. Namun mereka menolak memberikan komentar apapun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *