Ada Apa Dengan Pergerakan SP/SB KBB?

Bandung, KPonline – Pekerj/Buruh Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari beberapa serikat pekerja, kembali bergerak melanjutkan agenda aksi 3 hari berturut-turut pada tanggal 6, 7, dan 8 Oktober 2020, Nampak terlihat para pompinan SP/SB se Kabupaten Bandung Barat, terus bergantian menyampaikan orasi perjuangannya, bahkan nampak juga turut berorasi Yayan Mulyana (selaku Panglima Koordinator Daerah Garda Metal FSPMI Bandung Raya).

Di sepanjang jalan terlihat beberapa tulisan-tulisan di kertas, untuk memberikan semangat kepada para masa aksi, ada juga yang memberikan air minum, mereka berterima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan sumbangsihnya, itu bentuk dukungan nyata, dalam rangka berjuang melawan ketidak adilan yang di lakukan oleh DPR & Pemerintah Pusat.

Bacaan Lainnya

Ketika semua perusahaan-perusahaan di sweeping untuk ikut aksi dan mengeluarkan karyawannya. Namun masih ada banyak juga perusahaan-perusahaan yang dengan sengaja ngumpetin karyawannya biar produksi tetap jalan.
Ada salah satu perusahaan di Bandung Barat yang di jaga ketat oleh pasukan tertentu, seperti Jalan Industri cimareme, selama 3 jam lebih ditongkrongin didepan perusahaan tapi hanya 50 orang yang di keluarkan itupun bukan karyawan, tapi pekerja proyek.

Seharusnya bukan waktunya lagi di sweeping, ketika mereka sudah tau betapa merugi para pekerj/buruh, akibat telah di sahkannya RUU Omnibuslaw. Bahkan masih banyak kapitalis yang licik, akibat salah satu perusahaan susah mengeluarkan pekerjanya, akhirnya membuat buruh marah dan langsung di tongkrongin ditengah jalan, pada akhirnya jalan menjadi macet total selama kurang lebig 3 jam.

Tapi kenapa ketika masa aksi dari wilayah selatan Industri di KBB, yang dimotori oleh Dede Rahmat ketua (selaku KC FSPMI Bandung Barat) dalam waktu setengah jam saja, serta dengan bantuan aparat kepolisisian, para karyawan bisa dikeluarkan.

Hemmm salut dengan masih berbobotnya ucapan komandan FSPMI ini.

Inces

Pos terkait