Ada Apa dengan Jawa Tengah?

Aksi buruh di Jawa Tengah

Semarang, KPonline – Ada apa dengan Jawa Tengah? Ini pertanyaan serius bagi saya. Karena itu, bantu saya untuk menjawabnya.

Apakah Jawa Tengah, khususnya Jepara, buruh-buruhnya tidak boleh sejahtera?

Bacaan Lainnya

Tentu saja, kami ingin sejahtera. Kami ingin dipandang sebagai manusia atas tenaga kami, atas dedikasi kami, yang pada dasarnya tidak kalah hebat dengan saudara kami yang ada di Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, bahkan Mojokerto.

Namun demikian, buruh yang ada di Jawa Tengah sampai saat ini memang jauh dari yang namanya sejahtera. Hal ini bisa dibuktikan dengan nilai upah yang masih sangat rendah dibanding dengan daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Saya menjadikan upah sebagai titik acuan, karena upah merupakan urat nadi kaum buruh. Upah adalah pendapatan satu-satunya bagi buruh. Jika dia mendapatkan penghasilan lain selain upah, pasti itu bukan dalam kapasitasnya sebagai buruh. Mungkin dia punya usaha lain, sambilan.

Tetapi apakah iya, setelah dari pagi hingga sore — seharian penuh bekerja — buruh masih harus bekerja yang lain lagi untuk mencari tambahan? Kalau kemudian, kapan bisa menikmati hidup? Tahu-tahu sudah tua, mulai sakit-sakitan, lalu mati dalam nestapa.

Kembali soal upah. Dimana, dengan nilai upah minimum yang mereka dapatkan sekarang, tidak mencukupi untuk hidup satu bulan bersama keluarganya. Sementara kebutuhan semakin meningkat. Dapat disimpulkan, degan upah yang rendah, daya beli buruh di Jawa Tengah juga menurun.

Bagi saya, berserikat adalah kunci utama untuk mengakhiri ini semua. “Dengan berserikat kita kuat,” kalimat ini selalu saya ingat.

Tahun 2015, di Jepara, berdirilah sebuah panji serikat pekerja bertuliskan SPAMK FSPMI. Dari FSPMI kami mengetahui apa saja yang menjadi hak kaum buruh .

Semangat FSPMI Jepara pun akhirnya bergejolak untuk menggapai kesejahteraan. Terbukti, di tahun 2017, Jepara mencapai angka kenaikan tertinggi di Jawa Tengah yaitu 18% sesuai KHL . FSPMI Jepara terus melakukan pergerakan menjalin hubangan dengan LSM Jepara dan mendatangi buruh dari perusahaan lain untuk bergabung ke dalam FSPMI. Dengan demikian, perjuangan kaum buruh ke depan akan semakin solid lagi.

Karena itulah, jika anda bekerja di Jepara, atau memiliki kenalan yang bekerja di Jepara, hubungi kami melalui redaksi KPonline. Barangkali kita bisa bergandengan tangan, melangkah bersama untuk mewujudkan cita-cita….

Penulis: Dedi (FSPMI Jepara)

===

Tulisan ini merupakan hasil praktek pelatihan menulis yang diselenggarakan FSPMI Jawa Tengah. Jika organisasi (PUK/PC/KC) di wilayah anda ingin mengundang Tim Media Perdjoeangan dalam pelatihan menulis, kirimkan surat melalui email: koranperdjoeangan@gmail.com. Kami akan dengan senang hati untuk berbagi dan belajar bersama. Baca juga tulisan menarik lainnya dari  Peserta Pelatihan Menulis..

Pos terkait